Nelayan Paluh Manan, Keluhkan Sulit Mendapatkan Ikan Akibat Limbah



GARUDANEWS.net // HAMPARAN PERAK -Ratusan nelayan tradisional saat ini sulit mendapatkan ikan, kepiting serta udang akibat pencemaran limbah di Paluh Manan Kecamatan Hamparan Perak, Kamis (2/6/2022)


Limbah berwarna hitam serta sampah yang berbau busuk melalui sungai Inpres diduga berasal dari hulu yang keluar di pintu air Sarang Buaya.


Akibat pencemaran limbah tersebut,  para nelayan sulit mendapatkan ikan di laut bahkan sulit untuk mendapatkan penghasilan dalam melaut akibat pencemaran limbah.


Seperti nelayan Desa Paluh Manan Arif (63) mengatakan akibat pencemaran limbah dirinya sulit untuk mendapatkan mata pencahariannya buat kebutuhan hidup. 


“Dampak dari limbah di laut tersebut membuat para nelayan tradisional semakin sulit mencari ikan dan kepiting serta udang,  sehingga pemerintah harus cepat turun tangan,” tutur Wak Arif kepada wartawan.


Bukan itu saja, keberadaan nelayan tradisional terancam akibat banyak anak sungai dan paluh yang ditutup dan dijadikan perkebunan sawit oleh pengusaha.


“Anak ikan serta udang sulit berkembang akibat tak ada lagi paluh paluh setelah ditutup dan ditanami kelapa sawit,” jelas Wak Arif lagi.


Diketahui, sungai Inpres Desa Paluh Manan selama 2 minggu sebelum Lebaran kemarin tercemar sehingga banyak mematikan biota laut. (Nik)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama