Berbagai Produk Berbasis Sampah Untuk Keperluan Warga Miskin

 

GARUDANEWS.net // MEDAN- SUMUT || Provinsi Sumatera Utara, adalah termasuk kota ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan sekaligus, penyumbang sampah setiap harinya sebanyak 2600 ton/hari (https://www.tagar.id)

Masalah sampah hingga saat ini masih belum ada penyelesaian dari pemerintah. Berbagai regulasi telah disiapkan, namun hanya berakhir dalam tempat pembuangan sampah. 

Pemerintah Kota (Pemko) Medan harus melakukan inovasi tata kelola sampah sebagai solusi dalam pengentasan kemiskinan, dengan memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan dan pengolahan sampah di sekitarnya.

Melalui strategi ini, Pemko Medan tidak perlu mengundang investor untuk pengelolaan sampah  yang mencapai 2600 ton lebih per hari, karena biaya/anggaran yang dikeluarkan oleh Pemko Medan akan lebih maksimal jika digunakan untuk membuat/menciptakan alat pengolahan sampah yang dapat dipinjamkan atau digunakan oleh masyarakat Kota Medan. Hal ini perlu dilakukan survey oleh Pemko Medan untuk menguji kelayakan bisnisnya, apakah lebih menguntungkan jika di kelola oleh Investor atau warga masyarakat melalui koordinasi di setiap level Pemerintahan, mulai level Kecamatan sampai Kelurahan .

"Jika pengelolaan sampah diserahkan kepada investor hanya menguntungkan perusahaan tersebut,” ujar Dosen Universitas Sumatera Utara USU, Dr. M Sontang Sihotang, S.Si, M.Si" , menjawab di Medan, Senin 25/7/2022.

Sebagai seorang akademisi, Sontang menyatakan pengelolaan sampah lebih bagus diserahkan kepada masyarakat setempat untuk mengisi alternatif pekerjaan mereka, serta meningkatkan pendapatan penduduk terutama warga miskin.

" Saya menyarankan Pemko dapat menyediakan peralatan antara lain berupa mesin untuk mengolah sampah. Pada dasarnya sampah di olah hingga menjadi produk seperti briket, co-firing, kompos karbon aktif, kalsium dan lainnya berbasis sampah, kemudian dapat diaplikasikan ke berbagai keperluan warga miskin untuk mengentaskan kemiskinan sebagai program Pemko Medan,” kata Dosen Fakultas FMIPA USU Medan.

(Dara)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama