Kok Bisa....?! Puskesmas Olora Gunungsitoli Bagikan Obat Penambah Darah Yang Sudah Kadaluarsa Kepada Anak Sekolah




GARUDANEWS.net || GUNUNGSITOLI-NIAS - Kepala UPTD Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli Provinsi Sumatera Utara di duga bagikan obat jenis tablet penambah darah yang sudah kedaluarsa kepada anak sekolah di Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli.

Tampak dari kemasan obat jenis tablet penambah darah yang diproduksi oleh Kimia Farma itu, terlihat sudah expired atau masa kedaluarsanya pada bulan Mei 2022.

Diketahui, pembagian vitamin dan tablet penambah darah itu, merupakan program Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui Dinas Kesehatan sebagai bantuan kesehatan kepada remaja putri khusus pelajar SMP dan SMA di wilayah Kota Gunungsitoli. 

Terkuaknya masalah tablet kedaluarsa ini, berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai bahwa UPTD Puskemas Olora Gunungsitoli Utara membagi-bagikan obat yang sudah Kadaluarsa di beberapa sekolah SMP dan SMA di wilayah Gunungsitoli Utara.

Berdasar informasi tersebut, sejumlah awak media  menemui Kepala Sekolah (Kasek) SMP Lentera Harapan Viktor Hura Senin (1/8/2022) di kantornya untuk memastikan apakah sekolahnya mendapatkan bantuan obat yang diduga telah kadaluarsa tersebut.

Dihadapan awak media, Kasek Viktor Hura menuturkan sebelumnya sekolah kita didatangi pegawai UPTD Puskemas Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli untuk melakukan pendataan terkait rencana pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri di sejumlah SMP dan SMA di Gunungsitoli Utara, dengan meminta Kartu Keluarga (KK) anak didiknya khusus pelajar putri.

Selanjutnya pada tanggal 26 Juli 2022, pegawai Puskesmas Olora mendatangi SMP dan SMA Lentera Harapan di Desa Bouso Kecamatan Gunungsitoli Utara Kota Gunungsitoli untuk membagikan sebanyak 112 tablet obat penambah darah dan juga tablet vitamin khusus kepada pelajar putri di sekolah itu.

"Ada dua jenis obat yang dibagikan pada saat itu ujar Viktor, ada vitamin dan ada tablet penambah darah. Tapi yang sudah kadaluarsa hanya tablet penambah darah, sementara yang vitamin tidak," jelas Viktor.

"Lanjut Viktor lagi, terungkapnya obat telah kedaluarsa, dari salahsatu orang tua murid yang komplien kepada saya, bahwa obat yang dibagikan itu sudah kadaluarsa, sehingga langsung saya instruksikan supaya tidak dikonsumsi dan dikembalikan ke Sekolah".ujar Viktor.

Lebih jauh Viktor menjelaskan kalau tablet yang kedaluarsa sudah ditarik dari siswi SMP dan SMA dan dikembalikan kepada pihak UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara.

"Ya, kita sudah tarik dari tangan siswi dan telah diambil petugas Puskesmas, selain itu pihak Puskesmas juga sudah mengakui kesalahan dan menyampaikan surat permohonan maaf kepada orang tua murid pada tgl.28 Juli 2022,  perihal : kesalahan pemberian obat". Jelasnya

Selain itu, Kasek ini juga tidak menampik bila ada sebahagian siswi yang sudah terlanjur menkonsumsi obat tersebut, namun sejauh ini belum ada keluhan baik dari orangtua murid atau siswi itu sendiri." tambahnya.

Ditempat terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Gunungsitoli Utara Selamat Telaumbanua yang disambangi di kantornya Senin (1/8) juga mengakui kejadian yang sama dialami siswinya. Ia menyebutkan ada kurang lebih 200 siswi yang menerima tablet obat jenis penambah darah yang sudah kadaluarsa terlanjur dibagikan oleh pihak sekolah.

"Informasi kadaluarsa diketahui dari orang tua murid. Dan obat itu sebagian sudah kita tarik. Memang sebagian dari siswi sudah mengkonsumsi. Kita tunggu apa tindakan dari pihak puskesmas," bebernya.

" lebih jauh, Kasek SMAN.1 Gunungsitoli Utara ini menyatakan sejauh ini belum ada keluhan dari siswi yang terlanjur mengkonsumsi, namun Kita sudah menyurati pihak UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara untuk mengambil kembali obat yang sudah kadaluarsa itu. Hingga saat ini obat itu masih ada disekolah kita," tandasnya

Sementara, Kepala UPTD Puskesmas Olora Gunungsitoli Utara  Mukhlis Tanjung saat dikonfirmasi wartawan dikantornya Senin (1/8) terkesan mengelak, tidak bersedia menjelaskan. Ia hanya mengatakan bahwa persolan itu sudah selesai.

"Persoalan itu sudah selesai tidak usah tambah beban kami lagi, silahkan tanya ke Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli," Kata Mukhlis Tanjung dengan raut wajah tidak bersahabat.

(ela) 

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama