GARUDANEWS.net // KOTA TEGAL - JAWA TENGAH || UPBJJ-UT (Unit Program Belajar Jarak Jauh) Universitas Terbuka bersama Pengelola Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Kota Tegal, mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Promosi (Sosprom) di lingkungan Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kelas II B Kota Tegal. Senin (26/7/2022) siang.
Sosprom disampaiakan secara langsung oleh Kepala UPBJJ-UT, Dr. Adi Nugroho dengan didampingi Kepala SALUT Kota Tegal, Mulyani, S,I.P M.M, hadir dalam Sosprom tersebut, Kepala Lapas Andi Yudho Sutijono, A.Md.IP., S.Sos., Msi yang didampingi oleh Kasi (Kepala Seksi) Pembinaan dan Pendidikan (Binadik) Andar Saenur serta puluhan peserta undangan yang merupakan pegawai Lapas dan beberapa Warga Binaan Lapas Kota Tegal.
Dalam sambutanya dihadapan peserta Sosprom, Kepala Lapas Kelas II B Kota Tegal, Andi Yudho Sutijono, A.Md.IP., S.Sos., Msi, yang akrab dipanggil dengan sapaan Yudho mengatakan semoga kegiatan Sosprom yang diadakan pada siang hari ini bisa bermanfaat."Manfaatkan acara ini, karena dilapas lain tidak ada, semoga kegiatan ini punya manfaat, serta bisa maju kedepanya, karena sekolah itu menaikan kasta sosial, semoga kedepan bisa ada MOU (Memorandum Of Understanding) antara Universitas Terbuka dengan Lapas Kota Tegal dalam mengadakan program kuliah didalam Lapas, Saya ijinkan bagi yang mau kuliah untuk memakai ruangan Lapas". Tutur Yudho.
Hal senada seperti yang disampaikan Yodho juga disampaikan oleh Andar Saenur, bahwa Pimpinan Lapas akan memberikan fasilitas bagi pegawai maupun warga binaan yang berniat untuk kuliah. Andar juga mengatakan jika ada pegawai dilingkungan Lapas Kota Tegal yang merupakan alumni UT, ujarnya.
Pada kesempatanya, Kepala UPBJJ-UT Purwokerto, Dr. Adi Suryanto, Mpd, menerangkan tentang apa itu UT, dan sejarah berdirinya UT. Menurut Adi, UT diadakan pada tahun 1984. Diawali akibat dari membludaknya siswa lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sehingga pemerintah mengambil solusi dengan membangun satu perguruan tinggi yang bisa menampung banyak siswa namun mereka tidak harus datang ke kampus, sehingga sangat mungkinkan memberi peluang kepada masyarakat untuk bisa kuliah, sepanjang mempunyai ijasah lulusan SLTA", terang Adi.
Adi juga menjelaskan, jika perbedaan antara UT dengan Perguruan Negeri yang lain adalah hanya dalam sistem pembelajaranya saja. UT merupakan kuliah dengan jarak jauh, Perguruan Negeri lainya tatap muka. Dalam hal kualitas, UT tidak perlu diragukan, karena semua materi dalam setiap mata pelajaran telah terkompetensi dengan bahan ajar yang sudah dirancang sebagai bahan ajar mandiri, tdk ada perbedaan mata pelajaran. UT memiliki konsep terbuka dan jarak jauh.
Dengan konsep terbuka, diharapkan bisa memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk mengatur sendiri kuliahnya. Seperti halnya mengatur jarak, waktu, serta mengatur untuk merancang berapa tahun dalam menyelesaikan kuliah. Paparnya.
Ditanyakan tentang kualitas, Adi Menjawab jika UT telah terakreditasi secara Nasional dan Internasional. Pada tahun 2005 UT mendapat sertifikat ICDE (International Council for Open and Distance Education). Jumlah mahasiswa UT sebanyak 348 ribu, tersebar di seluruh Indonesia. UPBJJ-UT setiap propinsi ada, jawa tengah ada 3 dalam pelaksanaanya, UPBJJ-UT dibantu oleh Pokjar dan SALUT.
" Dan perlu diketahui, pada tahun 2019/2020 yang paling banyak diterima dalam tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) adalah lulusan UT sebanyak 9.436. UT juga meraih rekor muri terkait sembilan (9) dari sepuluh (10) universitas dengan mahasiswa terbanyak," terangnya.
(Iman)