GARUDANEWS.net // MEDAN -SUMUT|| Universitas Sumatera Utara berupaya menata kelola limbah sampah yang banyak sekali, dan sangat berpotensi dengan pemanfaatan limbah sampah yang ada. Contohnya adalah limbah sampah dedaunan, dimana dapat menjadi arang briket yang dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan (EBT).
Dengan memanfaatkan potensi sampah dedaunan yang ada dilingkungan setiap fakultas di USU dapat menghasilkan briket yang cukup untuk dijadikan alternative sumber daya untuk menghemat gas bumi dan minyak bumi sebagai sumber energi fosil.
Pada Selasa,(02/08/2022) Dr.Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, memberikan motivasi kepada setiap anggota mahasiswa peneliti-nya, “ Jika kita bisa memanfaatkan limbah sampah di setiap fakultas, kita bisa saja menghasilkan banyak pengurangan dalam penggunaan gas rumah tangga (LPG), dan setiap anggota rumah tangga masyarakat mau menggunakan potensi arang briket daun ini sebagai alternative penggantinya, maka kita bisa menghemat lebih banyak dan baik dalam penggunaan gas alam dan minyak bumi. Sekaligus menjadi inovasi alternative dalam pengelolaan lingkungan Uiversitas(USU) yang lebih hijau (Green Environment USU Campus)," ujarnya.
Masih kata Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, dengan banyaknya jenis dedaunan yang ada di Universitas Sumatera Utara (USU) dapat kita dapat memanfaatkan potensi sebagai bahan baku dalam pembuatan arang briket yang sangat sederhana.Dalam penelitian ini tidak lain untuk menjadikan agar Kampus USU menjadi lebih hijau tanpa adanya tumpukan limbah sampah dedaunan yang ada dilingkungan setiap fakultas.
Muhammad Imam Pangestu, Muhammad Rafly dan Nevia Febriani Nasution, menyatakan pada Rabu (3/08/2022) dalam observasi yang kami lakukan dalam 10 hari terakhir ini, kami mendapati beberapa data, Misalnya jenis dedaunan yang ada di lingkungan kampus USU dan berapa banyak limbah sampah dedaunan yang ada di kampus yang telah dikumpulkan.
Ada berbagai jenis daun contohnya daun asam jawa, trembesi, jati, dan mentoa. Banyak nya limbah sampah yang telah dikumpulkan petugas kurang lebih 200 karung perharinya, dimana seluruh sampah akan di tumpuk di setiap titik nya (TPS) oleh para petugas pengangkut sampah kawasan USU kemudian akan diangkut oleh petugas pengangkut dengan menggunakan mobil pick up.
" Kemudian seluruh sampahnya akan di kumpulkan di TPS terpadu yang berada dekat pintu 4 USU dekat yaitu dengan jalan pembangunan Padang Bulan Medan .” Jelasnya.
Dalam pernyataan yang diberikan oleh anggota mahasiswa peneliti Talenta USU yang diketuai Dr.Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si. banyaknya limbah daun yang ada dilingkungan kampus USU ini dapat menciptakan pembaharuan dalam penghematan energi sekaligus dapat mendukung dengan tujuan penghijauan kampus. Dimana nantinya kampus USU berpotensi menuju "USU Zero Waste" yang akan terasa lebih bersih, nyaman. Indah dan hijau, sekaligus dapat memotivasi setiap anggota peneliti mahasiswa lainnya dalam menjaga lingkungan sekitar dengan baik dan asri.
“Kurang lebih limbah sampah dedaunan di Universitas Sumatera Utara ada sebanyak 1 ton perharinya. Apabila dikalkulasikan dalam sebulan 6 hari kerja kurang lebih 24 ton limbah sampah yang di hasilkan dalam lingkungan universitas.” Ujar Nevia febriani Nasution.
Pernyataan tersebut dilontarkan bukan tanpa sebab melainkan setelah melakukan observasi dilingkungan kampus selama 10 hari.”limbah sampah dedaunan tersebut dalam satu karungnya kurang lebih 4 Kg, apabila di masukan dalam karung berukuran 30kg” Tegas Muhammad rafly .
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada setiap anggota penelitian dari Dr.Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si. Cukup menarik apabila membahas tentang tata kelolah sampah untuk menjadi motivasi penghijauan di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
(ms2)