TEKNOLOGI METAFISIKA EKSAKTA PROF.DR.SAYYIDI SYAIKH H.KADIRUN YAHYA, MA., M.Sc. MENYAHUTI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 



GARUDANEWS.net//MEDAN-SUMUT||.               

Prodi (Program Studi) Ilmu  Filsafat, Fakultas Agama Islam dan Humaniora yang terkonsentrasi dalam mata kuliah Metafisika dan Tasawuf, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan dalam kurun 2 bulan belakangan ini semangat mahasiswa UNPAB melaksanakan Program Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang tampak sangat antusias dan patut mendapat acungan jempol dari hasil wawancara dengan awak media baru-baru ini di Medan, Sabtu (27/8/2022).

Betapa tidak dengan tugas utama seorang mahasiswa di Universitas Panca Budi (UNPAB) ada 3 pilar yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas).


Ketiga pilar adalah meningkatkan kualitas kinerja dan bentuk nyata dari UNPAB. Melalui kegiatan Tri Dharma, mahasiswa Prodi Ilmu Filsafat Metafisika dan Tasawuf UNPAB dapat mengembangkan ilmu yang ada di kampus yang berkolaborasi dalam  mendukung ketiga Pilar tersebut dalam memajukan Pembangunan secara Comprehensive, Sinergis dan Integrated serta Berkesinambungan baik pembangunan secara fisik dan rohani di wilayah Sumatera Utara.

 



Kontribusi seorang mahasiswa tidak hanya sebatas menerima suatu ilmu pengetahuan dan teknologi (Pendidikan) dan aplikasinya di masyarakat dengan baik, ataupun melakukan aksi yang terkadang tanpa solusi yang mumpuni, namun harus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti buah karya nyata dan berkreasi dan berinovasi yang bisa disumbangkan selagi menjadi mahasiswa UNPAB. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya  Keaktifan mahasiswa dalam Acara Gebyar Hari Keputeraan dan Seminar Nasional 105 tahun, Alloh Yarham Prof.Dr.Sayyidi Syaikh H.Kadirun Yahya, MA., M.Sc.(s



elanjutnya disebut Sayyidi Syaikh saja) dalam Bidang Tasawuf dengan Tema "Metode Thareqatulloh Sang Guru Shufi Dalam Membangun Shufistik Dalam Peradaban Bangsa Yang Bermartabat".

 

Program Gebyar Hari Keputeraan yang berlangsung pada tanggal 21 sampai dengan 25 Juni 2022 (dua bulan lalu) khususnya mahasiswa Prodi Ilmu Filsafat dengan konsentrasi mata kuliah Metafisika dan Tasawuf disamping aktif mengikuti namun turut juga membuat resume bedah buku dengan mengambil ringkasan dari 3 nara sumber yaitu Tuan Guru Besilam, Syaikh Dr.H.Zikmal Fuad MA, Prof.Dr.H.Muzakkir.MA (Dosen / Guru Besar Studi Tasawuf di Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara), H.Ahmad Syukran Bestari, SE. M.Si (Ketua Alkah Baitul Malik Thareqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, cucu  Sayyidi Syaikh) di bedah menurut rujukan al-Qur’an dan al-Hadits.

 


Buku yang berjudul Metafisika Eksakta yang ditulis oleh Sayyidi Syaikh dan telah dikompilasi oleh beberapa orang diantaranya Mahasiswa dan Dosen Program Studi Ilmu Filsafat diantaranya adalah Dr. Muhammad Sontang Sihotang., S.Si., M.Si., serta Dr.Ir. Syarifuddin., M.H, yang juga sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Agama Islam dan Humaniora (FAIH)  UNPAB.

 

Hasil dari Bedah Buku tersebut diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan civitas akademika UNPAB dan masyarakat umum serta seluruh peserta Bedah Buku lainnya dalam di bidang Metafisika Eksakta dan dapat mengenal lebih dekat Mursyid Thareqat Naqsyabandiyah Kholidiyah serta Profil Guru Besar Legendaris dan Pendiri UNPAB Medan.

Metafisika Eksakta dalam al-Qur’an adalah suatu pengkajian yang membahas tentang masalah metafisika dalam Islam dengan rujukan al-Qur’an dan al-Hadits melalui pendekatan Ilmu eksakta misalnya yang terdapat dalam rumpun Ilmu Dasar dan Terapan (Cluster Sains dan Matematika serta ICT) : Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Teknologi Informasi dan lain sebagainya.

 

Metafisika sendiri adalah sebagai cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenal keberadaan dan realitas yang menyertainya.

 

Menurut Ajaran Agama Islam sendiri Metafisika merupakan suatu ilmu yang membahas dan mempelajari hal-hal metafisika yang bersifat abstrak dan ghaib melalui metode atau cara-cara yang diperbolehkan secara Islam secara harmoni, sinergis dan terpadu.

 

Sementara Eksakta adalah dalam Bidang Ilmu Sains dan Matematika dan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu tentang hal-hal yang bersifat kongkrit yang dapat diketahui dan diselidiki berdasarkan Percobaan di Laboratorium dalam melakukan Eksperimen, Empiris secara terukur (kuantitatif) serta dapat dibuktikan dengan pasti hasilnya.

Dalam Islam, ada tiga ilmu dasar yang harus dipahami ummatnya yaitu Ilmu Tasawuf (Ihsan), Tauhid (Iman) dan Fiqih (Islam).

 



Tasawuf adalah perwujudan dari Ihsan dalam syariat Islam, yang berfokus pada membangun jati diri melalui kajian mata hati sampai yang paling dalam sirr alas sirr. atau ana al haq.  

 

Adapun ringkasan dari bedah buku tersebut secara global yang berkaitan dan analogis dengan matlamat bedah buku Metafisika Eksakta karangan Sayyidi Syaikh yaitu menjelaskan tentang Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam telah tiada namun berjuta orang umat Islam melaksanakan thawaf di Baitulloh, dan banyak juga yang berziarah ke makamnya Palestina Yerusalem demi cinta kepada Beliau -Usia Nabi Muhammad S.A.W 63 Tahun.


Jarak kita dengan Nabi Muhammad S.A.W berabad-abad lamanya (14 Abad).  Namun namanya tetap abadi, banyak yang bersholawat kepadanya seperti halnya dalam azan pun Nama beliau disebutkan, dalam sebuah kalimat Syahadatain. Meski beliau telah tiada namun ruhnya, ajarannya, spiritnya tak pernah wafat.

 


Begitupula analoginya dengan Sayyidi Syaikh meski telah tiada akan tetapi karya dan gagasannya yang di tuangkan dalam isi bukunya tidak akan lekang sepanjang zaman (Legasi).

 

Dalam Hidup ini kita harus meninggalkan Legasi (Warisan), dengan membaca karya Sayyidi Syaikh untuk menyadarkan diri kita tentang apa saja yang menjadi Legasi atau warisan yang kita miliki, karena seorang Ilmuwan Sejati adalah yang mampu meninggalkan Legasi Dalam hidupnya.

 

Sayyidi Syaikh sudah banyak legasinya diantaranya; mendirikan gedung pendidikan, ribuan orang yang telah dididiknya di Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan.

Sehingga menjadikan ladang amal Zariyah yang sangat luar biasa menjadi sebuah investasi yang tak pernah putus sepanjang zaman, melalui lembaga pendidikan dan buku Metafisika Eksakta yang beliau tulis.

 

Bila kita membacanya banyak memberikan inspirasi, walaupun beliau sudah tiada, karya-karyanya dan ajarannya, senantiasa di gunakan oleh jamaahnya ummat Islam lainnya dan diluar yang beragama Islam juga turut mengkaji dan tertarik untuk memahami konsep Metafisika Eksakta dan Aplikasinya dalam hidup dan kehidupan.

 

Beberapa hal yang menarik dari buku Beliau diantaranya ingin membumikan al-Qur’an dan juga ingin membumikan Tasawuf dengan bahasa Teknologi Metafisika al-Qur’an apalagi bila dihubungkan dengan Konsep Zikirulloh.

 

Tasawuf bukan hanya membicarakan hubungan antara manusia dengan Alloh S.W.T., akan tetapi menjadikan sentuhan semua lapisan masyarakat tentang metafisika eksakta dibalik realitas yang luar biasa dalam menuju Konsep Makrifatulloh dan Makrifaturrasul.

 




Dalam sejarah Khalifah Umar Bin Khattab, awal mulanya beliau seorang yang beraliran keras, sebelum memeluk Islam juga beliau termasuk orang yang paling ditakuti, namun setelah mendengarkan Lantunan Ayat Suci al-Qur’an hatinya menjadi lembut.Hal ini berkaitan dengan analogi dan konsep (metodologis dan teknologis) serta aplikasi metafisika dalam zikirulloh sehingga disebut Hiper-metafisika karena dilakukan secara dawam dan sampai kedalaman mata hati (sirr) yang dilakukan amaliah / ibadah zikir dengan jumlah yang banyak, dengan frekuensi tinggi atau tingkat keseringan atau maniak / kecanduan dan berterusan (acap kali) dan berkesinambungan sehingga dapat menghasilkan / manfaatnya menjadikan Hati pezikir menjadi lembut (al-Latif).

 


Menurut Sayyidi Syaikh, untuk mengimplementasikan al-Qur’an sehingga memiliki Sebuah Bioenergi yang bernyawa (Bioelektron) dan Luar biasa adalah dengan Ilmu Metafisika Eksakta. yang mengandung unsur Nurun alan-nurin.

Kelebihan Buku Metafisika Eksakta lebih kepada pendekatan Sains, Matematika dan Teknologi serta Shufistik.

Dimana salah satu firman Alloh dalam ayat al-Qur’an menjelaskan dasar Ilmu Tasawuf yaitu dalam al-Qur’an Surah al-Anbiyā’ [21] ayat 107 dinyatakan ;

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Inilah dasar thareqatulloh atau thareqat as-shūfiyyah.

 

Alloh S.W.T yang Maha segala-gala dalam ukuran tidak terhingga jelas mempunyai frekuensi tak terhingga (invinitely).  

Tidaklah mungkin frekuensi tak terhingga itu dimiliki oleh manusia yang serba baharu dan kekurangan.

Namun kalau manusia tidak memiliki frekuensi tak terhingga, tidaklah mungkin dapat berhubung dengan Alloh S.W.T yang Maha Akbar, Maha Tinggi, Maha Agung, karena frekuensinya tidak sama.

 

Manusia yang serba berkekurangan itu tidak mungkin dapat memiliki frekuensi tak terhingga kecuali jika frekuensi tak terhingga itu diberi oleh Alloh S.W.T sendiri pada hamba yang di cintai, redhoi dan diberkati-Nya.

  


  

Dalam buku Metafisika Eksakta banyak mengajarkan tentang ke-ilmuan yang telah banyak di jelaskan dalam firman Alloh yang terdapat dalam ayat suci al-Qur’anul Karim.

Dalam buku ini tidak hanya mengambil pemahaman secara logika namun juga secara aqidah sesuai tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits.

 

Sayyidi Syaikh menyatakan, bahwa ke-khilafiahan terhadap metodologi dan teknologis cara membaca Kalimah Alloh ini terjadi sebagai akibat pengaruh yang sangat negatif, serta tipu daya kaum Orientalis Barat jahat yang licik, musuh bebuyutan kaum muslimin yang mengisukan bahwa Tharīqatulloh bersumber dari prinsip Non-Islami dan berbau ke-syirikan.

 

Mereka dengan sengaja melemparkan isu-isu ini untuk menyesatkan dan memecah belah umat Islam supaya lemah, karena mereka tahu benar bahwa Tasawuf dan Tharīqatulloh itulah yang merupakan benteng ketahanan Mental Spiritual ummat Islam yang Maha Dahsyat yang bersumber dari Energi Metafisis ke-Tuhanan (Alloh…Alloh) yang murni dan Maha Akbar yang disalurkan melalui suatu Metodologi Dahsyat dalam Teknologi Metafisika al-Qur’an.

 


 

Sesuai dengan firman-Nya dalam al-Qur’an dan dikuatkan pula oleh Hadits Nabawi, bahwa dengan menyebut ayat al-Qur’an dan Kalimah Alloh (secara Metodologi dan Teknologis) yang mengandung Energi Maha Dahsyat, maka akan ditemukan bahwa Kalimah Alloh dan ayat suci al-Qur’an antara lain ;

a. Akan dapat menunda hancurnya dunia (kiamat).

b. Dapat memadamkan bahaya api peperangan.

c. Dapat menghancurkan segala godaan jin, syaitan dan manusia.

d. Dapat membentengi diri dari segala macam ancaman (huru-hara).

e. Dapat memenangkan segala macam perjuangan, karena bagi Kalimah Alloh yang Haq tidak ada kamus lain (kalah).

f. Menghindarkan diri dari bencana alam (dunia dan akhirat), dan sebagainya.

 

Buku Metafisika Eksakta ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa muslim yang ingin mempelajari keilmuan sesuai dengan tata-cara yang dianjurkan Nabi Muhammad S.A.W dan para ulama, agar para mahasiswa tidak luput dalam menjalankan kewajibannya sebagai Hamba Alloh.

 

Sayyidi Syaikh dengan kemampuannya dapat memaparkan tentang perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W. melalui Metafisika Eksakta dan Aplikasinya.

 

Ketika Nabi Muhammad S.A.W. naik Ke Sidratul Muntaha beliau mengalami 3 perubahan yang diantaranya; Zatiyah Basariyah pada Fase ini Nabi masih memiliki sifat ikhsan sebagai manusia biasa sehingga masih banyak bertanya kepada malaikat Jibril sebagai pendamping perjalannya. Zatiyah Malakiyah pada Fase ini beliau Memiliki sifat malaikat karena dalam perjalanan Isra Mi’raj beliau sudah diperlihatkan hal-hal yang Ghaib seperti diperlihatkannya Surga dan Neraka. Zatiyah Malakiyah Fauqol Malakiyah pada fase Ini beliau mengalami Makrifat masuk kedalam lautan cahaya yakni Sidratul Muntaha, sehingga Malaikat Jibril tak mampu masuk ketahap ini. Hanya Nabi Muhammad S.A.W seorang diri bertemu Dengan Alloh Subhana wa Ta’ala (S.W.T).



Sayyidi Syaikh memaparkan Hukum Sebab Akibat (Kausalitas), Misalnya ketika kita Sedang sakit lalu berobat ke dokter biasanya sembuh, tiba-tiba saja malah lebih sakit, ataupun ketika kita merancang hidup akan tetapi Alloh menggantinya dengan yang lain yang tidak kita inginkan sehingga kita sadar bahwa siapa kita sebenarnya.

Namun semua itu yang terbaik adalah dari Alloh S.W.T, semata diberinya untuk kita.

 

Konsep Taubat secara umum terbagi menjadi tiga yakni; at-Taubah, al-Inabah dan al-Aubah. Taubat dilihat dari perspektif Thareqat Naqsyabandiyah Kholidiyah yang paling utama dalam maqom yang harus dilalui oleh setiap Salik Thareqat manapun dengan metode yang berbeda-beda.

 

Namun Dalam Thareqat Naqsyabandiyah Kholidiyah memiliki Metode Khusus tersendiri.

Amal terbagi menjadi tiga diantaranya; Amal Syariat : Membaguskan yang Zahir, Amal Thareqat : Membaguskan Hati dengan jalur/jalan Thareqat, Amal Hakikat : Membaguskan Ruh supaya kita tahu Siapa Tuhan kita (Alloh) sebenarnya.


 

Kenapa Nabi Muhammad S.A.W. bisa ke Sidratul Muntaha sementara Nabi Musa ‘alaihis salam (a.s) hanya dengan di Bukit Tursina, ketika bertemu dengan Alloh.

Karena Nabi Muhammad S.A.W. Sangat berbeda dengan para nabi yang lainnya dan memiliki pembahasan tersendiri bukan berarti Nabi yang lain tidak hebat.

 

Abi yazid al-Bustomi pernah mengatakan bahwa Alloh itu ada dalam Jubahnya, begitupun dengan Ibnu Arabi dan Syaikh Siti Jenar.

Secara pengertian jasmani mungkin tidak akan dimengerti namun dalam kajian thareqat syah-syah saja. Maka dari itu perlunya sebuah pengawasan oleh Thareqat Naqsyabandiyah Kholidiyah karena masih banyak pemahaman yang harus di deskripsikan (wawasan) pemahaman yang mendalam tentang Thareqat (Thareqatulloh Shufiyyah).

 

Manusia terdiri dari unsur Jasmani dan Ruhani, Ketika Jasmani sakit akan ada obat dan tawarnya. Begitupun dengan Ruhani juga ada sakitnya.

Penyakit Jasmani tidak ada urusannya dengan akhirat, ketika mati hanya sebatas dikubur. Akan Tetapi ketika Ruhani sakit dan tidak terobati ketika mati akan masuk kedalam Neraka Jahannam.


Sayyidi Syaikh seorang Shufi, Fisikawan dan dalam Kajian Metafisika Eksakta Beliau selalu mengajarkan agar kita Bersuluk, karena dengan suluk bertujuan untuk bisa memperbaiki / mengobati ruhani sebagai kelanjutan pada kajian dalam kuliah yang dibahas / dikaji secara teoritisnya saja dalam kampus.

 

Aplikasi Kaedah Metafisika Eksakta dalam Zikirulloh

 

Pengamal Thareqat sekaligus Peneliti Hipermetafisika Tasawuf, Dosen Program Studi Fisika, yang juga Kepala Laboratorium Fisika Nuklir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Anggota Peneliti Pusat Unggulan Iptek dan Inovasi (PUI) Karbon-Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang., S.Si., M.Si., mengatakan, terapi menegakkan lidah hingga menyentuh langit-langit sembari menyebut asma (nama) Alloh secara berulang-ulang dapat menjadi sarana ampuh untuk membersihkan hati (qolbu/jantung) serta dapat menyehatkan jiwa (fisik) setiap orang.



Dalam tinjauan / kajian ilmiah anatomi fisiologi kedokteran disebutkan oleh Sihotang, ketika lidah ditegakkan sehingga menyentuh langit-langit saat mengucapkan Alloh dan dengan melakukan teknik segitiga pernafasan 4-7-8, sehingga menjadikan saklar bioelektrik tubuh dalam peristiwa amalan ini juga merupakan Aplikasi Metafisika Eksakta dalam Bidang Biofisika.

 

Biofisika energi (bioenergi) atau Biolektron ini yang berfungsi untuk mengaktifkan Organ Sela Turcica dan sumber hormon utama Pituitary (Master Gland) dan hormon yang dapat menyenangkan dan menyehatkan tubuh (Hormon Serotonin dan Melatonin), yang juga merupakan Aplikasi Metafisika Eksakta dalam Bidang Biokimia kata Sihotang mengutip pendapat Prof. Dr. Andrew Weil dari Universitas Arizona.



“Disinilah perlu manfaat zikir asma Alloh dalam kehidupan sehari-hari, orang yang rajin dan rutin berzikir asma Alloh, sebenarnya berpengaruh kepada Sinoatrial Node (SAN) Jantung, yaitu mengaktifkan sinoatrial node dalam lapisan jantung, melancarkan aliran darah, dan sebagai amalan berguna di dunia maupun di akhirat kelak,” yang juga merupakan Aplikasi Metafisika Eksakta dalam Bidang Biologi papar Sihotang.

 

Metoda Zikir Asma Alloh ini, sebut Sihotang, penting diamalkan setiap insan untuk lebih mengetahui atau mengenal dirinya guna lebih mengenal Tuhannya (Alloh) “Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu,” (Sabda Rasululloh S.A.W dan pendapat Ulama Imam al-Ghazali dalam kitabnya Kimiya As-Sa’adah), sebutnya.


Dijelaskan Sihotang, metoda zikir Metafisika Tasawuf ini yang dilakukan secara rutin, sering,  frekuensi yang sangat tinggi atau di wiridkan / di lazimkan (dengan jumlah yang banyak)  amaliah ini juga dapat dikatakan Aplikasi Metafisika Eksakta dalam Bidang Matematika yang juga dapat disebut Zikir Hipermetafisika Tasawuf yang merupakan proses mengenal diri untuk mengenal Sang Pencipta Alloh SWT. Mengenal Alloh melalui metoda Hipermetafisika Tasawuf ini adalah sangat real, realistik, logis dan terukur serta dapat dirasakan misalnya dengan pengukuran citra (image) pezikir dari proses amalan / ibadah yang telah dilakukan dengan melalui proses rutinitas adabiah, ilmu, amal, ilmiah dan amaliah. Hal ini juga merupakan Hasil Aura Citra pezikir dan merupakan Aplikasi Metafisika / Hipermetafisika Eksakta secara output dan outcome dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) melalui Programming Software Image Processing Analysis) secara global, (comprehensive, harmony, synergy, integrated dan continuously) di Era Zaman now (Revolusi Industri 4.0) tentunya juga dengan Bimbingan Guru Rohani atau Mursyid dalam diberikannya Rahmat, Hidayah, Redho dan Berkah dari Alloh Subhana wa Ta’ala. Semoga.(ms2).

 


 

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama