Protes Masyarakat Soal Proyek Drainase Di Jalan Denai, Diwarnai Dengan Aksi Tanam Padi

 

Ket. Foto : Aksi Tanam Padi di kubangan lumpur dari pengorekan drainese proyek di jalan Denai. ( Red/ rilis)


GARUDANEWS.net // MEDAN - SUMUT || Viral di medsos aksi protes masyarakat di Kecamatan Medan Denai, terkait proyek revitalisasi drainase, yang telah berlangsung selama beberapa bulan belakangan ini.

Aksi tersebut dilakukan dipinggir Jalan Denai, Kamis (29/12/2022), dimana terlihat orasi masyarakat atas nama LSM LIRA yang menyuarakan aspirasi masyarakat, terkait dengan kondisi jalan yang diakibatkan proyek tersebut yang dinilai semrawut. 

Hal ini, disampaikan oleh FR Nasution, Aktivis Muda sekaligus Ketua LSM LIRA Kecamatan Medan Denai, dimana aksi  masyarakat yang menggelar spanduk berisikan protes, juga menggalang tanda tangan dari masyarakat yang melintasi jalan dan merasa resah dengan kondisi saat ini, yang berdebu apabila panas terik, licin dan berlumpur jika turun hujan, seperti yang disampaikan dalam orasi FR Nasution.




Selain itu juga dilakukan aksi menanam padi di kubangan lumpur dari pengorekan drainese tersebut. Aksi ini banyak mengundang perhatian dari masyarakat. Keresahan yang dirasakan selama proyek ini, dimana jalan semakin bertambah macet dengan adanya lubang dan beton U Ditch, selain itu kondisi berdebu yang selalu dihirup masyarakat sekitarnya dan pengguna jalan.

Seorang pengendara motor, yang ikut membubuhi tanda tangan di spanduk, kepada media ini mengatakan, dirinya selalu melintas di jalan ini setiap pagi akan berangkat kerja dan pulang kerja, karena berdomisili di sekitaran Jalan Menteng. Dikatakannya lagi, bahwa sebagai masyarakat selalu mendukung adanya pembangunan, namun proyek drainase yang ada di Medan Denai ini, lebih banyak menyulitkan masyarakat, selain harus rela menghirup debu hasil pengorekan. 


" Saya berharap Bapak Walikota harus turun memperhatikan keresahan masyarakat akibat dampak proyek ini, karena banyak masyarakat yang mengeluh namun tidak tahu harus kemana mengadu" ujar Rudi.

Terpisah, FR Nasution, selaku koordinator aksi mengatakan bahwa, aksi protes ini dilakukan sebagai wujud keprihatinan kepada masyarakat yang terkena dampak akibat proyek yang terkesan centang perenang. Ditambahkan, sebagai lembaga yang selalu memantau Pemerintah dan menerima aspirasi masyarakat, aksi tanam padi ini bisa menjadi acuan kepada kontraktor yang mengerjakan proyek ini, gambaran dan kesan dari centang perenangnya proyek yang berjalan, dimana seharusnya menjelang tahun baru, masyarakat bisa bebas menghirup udara segar tanpa debu dan merasakan efektivitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Bapak Walikota Medan, Bobby Afif Nasution, tutupnya.

( Red/rilis).


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama