 |
GARUDANEWS.net // BELAWAN -SUMUT|| Pelindo Regional 1 Belawan melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi cuaca buruk di musim penghujan.
Antisipasi cuaca ekstrim salah satunya memastikan kegiatan pemanduan, tertunda dan penambatan untuk tetap mempertimbangkan data cuaca, gelombang tinggi, pasang surut air laut dari BMKG dan otoritas setempat. Selasa (03/1/2023)
General Manager Belawan, Jonedi Ramli, mengatakan bahwa kondisi dan waspada terhadap gelombang tinggi, Pelindo Regional 1 Belawan telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) antisipasi cuaca ekstrim di lingkungan kerja Pelabuhan Belawan.
Kesiapan dari segi fasilitas, Sumber Daya Manusia (SDM) dan keamanan, serta tetap melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Pelabuhan Belawan merupakan hal yang penting sebagai bentuk.
“Antisipasi yang kami lakukan bukan hanya untuk menghadapi cuaca buruk, tetapi juga dalam menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tengah berlangsung hingga 17 Januari 2023 mendatang,” kata Junaidi Ramli.
“Hingga Desember 2022, kami telah melayani total 3.089 Call arus kapal di Pelabuhan Belawan yang terdiri dari 1870 Call kapal dalam negeri dan 1219 Call kapal luar negeri, dimana jika dipresentasikan, khusus untuk kunjungan kapal luar negeri sendiri adalah sekitar 40% dari total kunjungan kapal ke Pelabuhan belawan.
Sedangkan untuk arus penumpang kapal dalam negeri sejak Januari hingga Desember tahun 2022, kami sudah melayani sebanyak 92.775 orang untuk embarkasi, dan 86.029 orang untuk debarkasi,” tulisnya.
Sementara itu, Assistant Manager Pelayanan Kapal, Endarto menyebutkan bahwa sampai saat ini semua operasional di wilayah Pelabuhan Belawan tetap berjalan aman dan lancar.
Walaupun Pelabuhan Belawan sudah waspada gelombang tinggi dan saat ini juga masih dalam masa peak season, di mana kegiatan pelayanan kapal terjadi peningkatan, namun kami sudah mengantisipasi kondisi tersebut.
Pelindo berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna jasa, dan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan kemaritiman di Belawan agar layanan semakin baik, khususnya dalam pelayanan pemanduan, tertunda dan penghambat kapal yang akan masuk dan keluar di perairan Belawan.
(Nik)