Beko milik PTPN 4 Unit Kebun Marihat, tetap mengorek parit isolasi, terkesan menantang Bupati Simalungun. (Sarwedi) |
GARUDANEWS.net // SIMALUNGUN || Masyarakat Desa Pematang Silampuyang, Kabupaten Simalungun berdemo di lokasi pemgerjaan pengorekkan parit isolasib yang dilakukan oleh pihak PTPN 4, Unit Kebun Marihat, pada Senin (13/02/2023), .yang terkesan semena -mena tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkannya.
Masyarakat yang berunjuk rasa meminta kepada pihak PTPN 4, agar parit yang dikorek dengan lebar 4 meter, kedalamannnya sekitar 3 meter tersebut, yang di duga mengakibatkan erosi jalan utama desa dan tertutupnya akses jalan beberapa rumah warga dimana semakin memperparah rusaknya jalan desa.
Puluhan warga masyarakat Desa Pematang Silampuyang di Dusun 1 Huta Ladang Kongsi, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, meminta pihak PTPN 4, Unit Kebun Marihat tidak berlaku sewenang-wenang, seperti tidak memiliki perasaan tanpa melihat sisi asasi kemanusiaan dengan adanya kegiatan pengorekan tersebut yang dapat saja mengancam keselamatan warga masyarakat. Pantauan awak media, Selasa (14/2/2023), dimana pada saat kondisi hujan deras debit air semakin besar, membanjiri akses jalan utama desa, karena ditutupnya parit isolasi di perbatasan kampung yang juga mengakibatkan saluran airnya membanjiri rumah warga dan jalan desa.
Banjir dari saluran parit isolasi ini, menyengsarakan warga masyarakat karena akses jalan yang kebanjiran, menjadi licin dengan kondisi yang lebih parah terjadi kecelakan, erosi jalan akibat tergerus aus air dari parit isolasi yang ditutup.
Dalam aksi unjuk rasa masyarakat, terlihat hadir di tengah warga masyarakat Camat Siantar, Edwar Girsang, Babinsa Suhendra Asisten PTPN 4, Bayu dan Ahmad Fahmi serta Kades German Saragih, menyambut protes warga. Dalam hal ini Camat Siantar bersama Asisten PTPN 4, menerima aspirasi masyarakat dengan memerintahkan agar kegiatan excavator di berhentikan sementara sebelum ada negosiasi dengan warga.
Namun ironisnya, Selasa (14/2/2023) sekitar pagi saat turun hujan aktivitas beko masih tetap berlangsung, bahkan tanggul parit yang dibangun PTPN 4, Unit Kebun Marihat sempat jebol membanjiri rumah warga yang sempat terekam kamera warga.
Selanjutnya, masyarakat mencoba menghentikan aktivitas beko teresbut, namun seorang oknum karyawan PTPN 4, unit Kebun Marihat yang diketahui berinisial GS, tetap bersikeras dan bahkan terkesan tidak takut takut dengan apa yang telah diperintahkan Bupati Simalungun melalui Camat Siantar dan disepakati oleh Asisten PTPN 4, Unit Kebun Marihat, bernama Bayu serta Ahmad Fahmi.
(Sarwedi)