Tertutupnya parit isolasi oleh excavator milik PTPN 4, sehingga pembuangan air hujan melimpah menggenangi jalan, memperparah kondisi jalan yang rusak. ( Sarwedi ). |
GARUDANEWS.net // SIMALUNGUN || Penutupan parit/drainese milik PU, oleh excavator milik PTPN 4, sehingga aliran air parit melimpah ke jalan utama desa dan dapat merusak jalan hotmix.
Masyarakat merasa apa yang dilakukan oleh PTPN 4 Kebun Marihat ini tidak sesuai, kemudian datang ke kantor redaksi Kabiro media Garudanews.net, menyampaikan kejadian ini.
Menurut warga masyarakat, permasalahan yang terjadi yaitu PTPN 4 Kebun Marihat melakukan penebangan sawit (Replanting) tepat nya di sepanjang jalan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marihat, ke Dusun Sidodadi Silampuyang.
Ironisnya dalam pengerjaannya, excavator PTPN 4 Unit Marihat membuang tanah galian di parit PU, sehingga parit yang ada tertutup dan tidak adanya pembuangan air hujan ke parit isolasi.Tentunya hal ini berdampak pada rusaknya hotmix yang ada saat ini.
Kemudian awak media turun ke lapangan, Minggu (5/2/2023), untuk melihat kebenaran, apa yang di sampaikan masyarakat. Ternyata benar adanya bahwa parit PU telah di tutup. Selanjutnya awak media menjumpai operator excavator untuk menanyakan hal ini. Namun operator excavator dan penunjuk jalan excavator menjawab," hanya menjalankan perintah dari asistennya, dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah asisten dan managernya," ujarnya.
Atas kejadian ini masyarakat berharap kepada Bapak Bupati Kabupaten Simalungun dan pemerintah serta pihak terkait, agar memperhatikan keresahan masyarakat dengan memperbaiki jalan juga membuat saluran pembuangan air ke parit isolasi guna untuk ketanah jalan penghubung desa. Selain itu dari peristiwa ini, bagi warga masyarakat menimbulkan kesan semena - mena dari pihak PTPN 4 dalam mengambil kebijakan, dimana harusnya dapat memperhatikan juga dampak dan keselamatan dari masyarakat sekitar.
" Karena sejak tidak adanya pengalihan parit isolasi, jalan menuju Sidodadi semakin hancur rusak parah, diduga karena di tutupnya parit dari pembuangan air hujan," ujar warga masyarakat.
Hasil konfirmasi melalui selulernya kepada Plt. Asisten atau di sebut CKP ( Calon Karyawan Pimpinan) Ahmad Fahmi menyebutkan bahwa, parit PU itu milik HGU PTPN IV, dirinya mendapatkan info tersebut dari warga. Namun saat ditanyakan warga darimana yang memberikan informasi, bukan langsung kepada pihak desa yang mengetahui status parit tersebut, yang bersangkutan terkesan enggan memberi penjelasan.
Tentunya hal ini menjadi tanda tanya besar, ada apa......dan apakah pihak PTPN 4 Unit Kebun Marihat, tidak mencari tahu kejelasannya kepada pihak yang berkompeten tanpa memikirkan dampaknya, dimana seharusnya jalan milik Kabupaten Simalungun memiliki parit/drainase.
Selain itu Ahmad Fahmi, selaku CKP juga menjawab," kami mengerjakan ini karena perintah dari atasannya," ujarnya.
(Sarwedi)