Camat Medang Deras, Syahrizal didampingi Kasipem, Rizal, SE bersama Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU, Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D dan Dr Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si. ( Agus R ) |
GARUDANEWS.net//BATUBARA|| Kelanjutan audensi Tim Rekayasa Sosial Dosen USU setelah bertemu dengan Kepala BKAD Kabupaten Batubara, Dr.Ir.H. Hakim Hasibuan, Senin ( 15/05/23 ). |
Selanjutnya, Tim rekayasa sosial menemui Camat Medang Deras, Syahrizal, pada Selasa (16/05/23) sekira pukul 15:00 WIB, di Kantor Camat Medang Deras, Jalan Jendral Sudirman, Desa Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara.
Dalam pertemuan itu membahas rencana pelatihan dan sosialisasi limbah pesisir seperti sisik ikan, cangkang kepiting dan kulit mentarang bagi masyarakat Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras.
Dalam hal ini, Syahrizal selaku Camat akan selalu mendukung penuh, dan berterima kasih atas apa yang telah dilakukan sebelumnya dan memilih Kecamatan Medang Deras menjadi prototipe dalam program tim riset/peneliti Dosen USU, dalam Tata Kelola Limbah Pesisir, dalam percepatan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Batubara, khususnya di Kecamatan Medang Deras.
Kepada media ini, Syahrizal, Camat Medang Deras mengatakan, dirinya siap membantu dan mendukung serta mengakomodir Tim Riset Dosen USU, guna menjadikan desa-desa yang ada di kecamatan ini, menjadi lebih maju perekonomiannya.
Selain itu juga dalam waktu dekat, sesuai agenda program dari Provinsi Sumatera Utara, dalam penilaian Produk UMKM Desa Berinovasi, rencananya akan diadakan pameran UMKM dari setiap desa yang ada di Kecamatan Medang Deras, guna mendukung penilaian Produk UMKM Inovasi Kecamatan terbaik se- Sumatera Utara, dimana penilaiannya dilaksanakan oleh tim dari Provinsi Sumatera Utara, jelas Syahrizal.
" Saya merasa senang adanya tim dari Dosen USU yang memilih Kecamatan Medang Deras sebagai prototipe dari Tata Kelola Limbah Pesisir yang ada di Kabupaten Batubara, dimana nantinya akan menjadi contoh dalam seminar yang akan diadakan dalam tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Untuk itu, Tim Riset dari Universitas Sumatera Utara, akan melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Limbah sisik ikan Belanak, di Desa Nenas Siam, dimana biasanya ikan tersebut dijadikan sebagai ikan asin sebagai komoditi dari Desa Nenas Siam ini.
Chairul selaku Kades Nenas Siam, menyambut baik hal ini dan langsung memfasilitasi dengan dipandu oleh jajarannya untuk menunjukkan aktivitas UMkM pengolahan ikan asin, dimana banyaknya potensi limbah sisik ikan yang selama ini terbuang.
Kepada media ini, Chairul mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh tim riset dosen USU ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi masyarakat desanya, dimana akan bertambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengolahan limbah sisik ini, menjadi bermanfaat bagi kesehatan dikelola menjadi produk kalsium, ujar Chairul, Kades Nenas Siam.
Dra, Dara Aisyah, M.Si, Ph.D, Dosen USU Fakultas Ilmu Administrasi Publik, selaku Ketua Tim Riset dan Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, mengatakan bahwa, sesuai dari kelanjutan kegiatan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di Desa Medang Deras, yaitu di Dusun Kuala Sipari dan Dusun Pematang Eru, maka telah diajukan seminar di tingkat Provinsi Sumatera Utara tentang Pengolahan Limbah Pesisir yang telah diagendakan pada bulan Juli mendatang, dimana hal ini juga telah disambut baik oleh Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy Rahmayadi yang telah mendukung, dengan memfasilitasi tempat untuk dilaksanakannya seminar tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah bertemu Bupati Batubara, Bapak Zahir, yang selanjutnya juga telah diakomodir oleh Bapak Dr. Ir. H. Hakim Hasibuan, Kepala BKAD Kabupaten Batubara.
Dengan banyaknya dukungan penuh dari Pemerintah, dirinya bersama Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Kabupaten Batubara menuju Batubara Zero Waste, Bebas Sampah, Waste to Gold, Sampah menjadi Emas, dimana diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi prototipe bagi Kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Utara, ungkap Dra. Dara Aisyah, M.Si, Ph.D.
Harapannya, dengan sistem Tata Kelola Limbah yang baik dapat menghasilkan pendapatan bagi daerah/ kota / kabupaten, karena sampah atau limbah ini dapat menjadi suatu produk karbon dan kalsium yang memiliki nilai jual , yang memiliki peluang menambah pendapatan suatu daerah serta dapat dikelola menjadi badan usaha milik daerah.
Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si, menyampaikan tentang teknis pengolahan limbah/ sampah yang tepat yaitu alat pembakaran sampah tanpa asap yang dapat menghasilkan produk karbon, dan limbah kulit kerang dan cangkang telur menjadi kalsium, dengan cara manual juga kepada kelompok kerja yang ada di lingkungan.
Kegiatan ini juga dapat diikutsertakan para lansia dan penyandang disabilitas, sesuai 7 fase - fase yang mampu dilakukan dengan memberikan kesempatan dapat lebih produktif dengan segala keterbatasannya, namun juga sebagai efek Treatment Occupation Therapy, yang lazimnya dilakukan dalam dunia medis, tutup Dr.Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si
( Gus )