Kaitan God Particle Dengan Insan Kamil

 

Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si


GARUDANEWS.net // MEDAN || Geger penemuan Partikel Tuhan (God Particle) menjadi perbincangan banyak kalangan. Apa gerangan hubungan partikel Tuhan dengan Tuhan Mencoba menjawabnya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menghadirkan seminar setengah hari bertajuk "Partikel Tuhan dan Nasib Jagad Raya. Dua pakar fisika teori, Handoko dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan dosen Jurusan Fisika ITS Agus Purwanto, didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebuT. . Agus mengungkap, Partikel Tuhan tidak berkaitan dengan Tuhan. Tidak ada hubungannya antara Tuhan dan Partikel Tuhan. Partikel Tuhan hanya sebutan untuk partikel dengan nama asli Higss Boson, " tandas Agus, seperti disitat dari ITS Online,

 Lantas, kenapa sebuah partikel memerlukan Partikel Tuhan atau Higgs Boson Menurut Handoko, Higgs Boson merupakan partikel yang memberi massa kepada partikel lain. Tanpanya, sebuah partikel tidak akan memiliki massa. Namun sebenarnya, secara teori terdapat mekanisme lain dalam membentuk massa dan tidak harus menggunakan Higgs. Sayangnya alasan kenapa perbedaan mekanisme ini dapat terjadi masih belum terungkap, " imbuhnya, Sumber : Okezone.com (Jumat, 20 Juli 2012).


Gambar Ilustrasi God Particle. 

Jadi apa itu Higgs-Boson?

Sebuah partikel yang membentuk sebuah obyek, baik itu molekul, sebutir apel, sebuah kereta, hingga sesosok manusia, dia adalah massa. Pada dasarnya partikel-partikel yang membentuk suatu atom memiliki sifat berbeda-beda. Salah satu partikel yang terpenting dan bersifat misterius adalah massa yang diungkap dalam teori Higgs-Boson.

Higgs  Boson  memiliki  massa  125 miliar  elektron  volt    artinya  130 kali  lebih  masif  daripada  proton , menurut  CERN.  Itu  juga  tanpa  muatan dengan  putaran  nol   mekanika  kuantum yang  setara  dengan  momentum  sudut. Higgs  Boson  adalah  satu-satunya  partikel elementer yang tidak berputar. Boson adalah partikel "pembawa kekuatan" yang  ikut  bermain  ketika  partikel berinteraksi  satu  sama  lain,  dengan  boson yang  dipertukarkan  selama  interaksi  ini.

Karena  teori  medan  kuantum menggambarkan  dunia  mikroskopis  dan medan kuantum yang mengisi alam semesta dengan  mekanika  gelombang,  boson  juga dapat  digambarkan  sebagai  gelombang dalam sebuah medan.Jadi  foton  adalah  partikel  dan  gelombang yang  muncul  dari  medan  elektromagnetik yang  tereksitasi  dan  Higgs  boson  adalah partikel  atau  "manifestasi  terkuantisasi" yang  muncul  dari  medan  Higgs  saat tereksitasi. Medan itu menghasilkan massa melalui  interaksinya  dengan  partikel  lain dan  mekanisme  yang  dibawa  oleh  boson Higgs  yang  disebut  mekanisme  Brout-Englert-Higgs.

Stranger Particle/ Partikel Aneh.

Partikel aneh adalah partikel elementer dengan bilangan kuantum keanehan yang berbeda dari nol. Partikel aneh adalah anggota keluarga besar partikel elementer yang membawa bilangan kuantum keanehan, termasuk beberapa kasus di mana bilangan kuantum tersembunyi dalam pasangan aneh/anti-aneh, misalnya pada meson ϕ. Klasifikasi partikel, sebagai meson dan baryon, mengikuti kandungan quark/anti-quark dan tiga quark. Murray Gell-Mann mengenali struktur grup klasifikasi partikel elementer dengan memperkenalkan flavor SU(3) dan keanehan sebagai bilangan kuantum baru.

Materi aneh (atau materi quark aneh) adalah materi quark yang mengandung quark aneh. Di lingkungan yang ekstrem, materi aneh dihipotesiskan terjadi di inti bintang neutron, atau, secara lebih spekulatif, sebagai tetesan terisolasi yang dapat bervariasi dalam ukuran dari femtometer (strangelets) hingga kilometer, seperti pada bintang-bintang aneh hipotetis. Pada kerapatan yang cukup tinggi, materi aneh diperkirakan bersifat superkonduktor warna.

Materi biasa, juga disebut sebagai materi atomik, tersusun atas atom-atom, dengan hampir semua materi terkonsentrasi di inti atom. Materi nuklir adalah cairan yang terdiri dari neutron dan proton, dan mereka sendiri terdiri dari quark yang naik dan turun. Materi quark adalah bentuk materi yang terkondensasi yang seluruhnya terdiri dari quark. Ketika materi quark tidak mengandung quark aneh, kadang-kadang disebut sebagai matte quark non-aneh.


Dalam konteks yang lebih luas, pemahaman kita saat ini tentang hukum alam memprediksi bahwa materi aneh dapat tercipta ketika materi nuklir (yang terbuat dari proton dan neutron) dimampatkan melebihi kerapatan kritis. Pada tekanan dan kerapatan kritis ini, proton dan neutron terdisosiasi menjadi quark, menghasilkan materi quark dan berpotensi menjadi materi aneh.

Hipotesis yang lebih spesifik adalah bahwa materi quark adalah kondisi dasar yang sebenarnya dari semua materi, dan dengan demikian lebih stabil daripada materi nuklir biasa. Gagasan ini dikenal sebagai "hipotesis materi aneh", atau asumsi Bodmer-Witten. Berdasarkan hipotesis ini, inti atom yang kita lihat di sekitar kita hanya bersifat metastabil, bahkan ketika tekanan kritis eksternal adalah nol, dan jika diberi cukup waktu (atau stimulus yang tepat), inti atom akan meluruh menjadi tetesan materi aneh yang stabil. Tetesan materi aneh juga disebut sebagai strangelet.

Kaitan God Particle Dengan Insan Kamil

Jadi, saya, anda, bumi, dan semua materi hanyalah medan kuantum quark dan elektron yang tereksitasi! Kita sebut Secara umum partikel = medan kuantum. Partikel-partikel materi bisa bergerak, karena terpengaruh oleh medan kuantum lainnya, terutama medan Boson (atau partikel Boson). Misal, elektron bisa bergerak dengan adanya magnet, karena ia berinteraksi dengan medan elektromagnetik, alias medan photon.

Teori Medan Kuantum (Quantum Field Theory/ QFT) sebenarnya tidak membutuhkan partikel itu bermassa, sehingga seharusnya elektron itu bisa mencapai kecepatan cahaya. Tapi, kenapa tidak demikian? Muncullah dugaan, bahwa apa yang menyebabkan elektron, atau partikel bermassa lainnya, gagal mencapai kecepatan cahaya adalah adanya “sesuatu yang lain” yang menyebabkan kecepatannya terhambat.

Singkat cerita, Peter Higgs memperkirakan bahwa ada suatu medan kuantum, yang belum bisa diverifikasi keberadaannya, yang memborbardir terus menerus partikel-partikel ‘bermassa’ dengan apa yang disebut sebagai weak hypercharge (makhluk apa ini sesungguhnya, abaikan saja, hanya menurut saya fisikawan selalu keren dalam membuat istilah). Bayangkan saja seperti gesekan udara. Benda bisa melambat ketika jatuh bebas, adalah karena partikel-partikel udara terus menerus memborbardir benda tersebut. Itulah yang dirasakan partikel bermassa, sehingga ia pun ‘terhambat’, dan hambatan inilah apa yang kita pahami sebagai massa.

Darimana kita tahu medan Higgs ini beneran ada? Satu-satunya cara medan kuantum bisa dideteksi adalah dari eksitasinya. Jadi, kalau memang medan Higgs ini ada, haruslah ada partikel Higgs yang bisa dideteksi. And that’s it. Tahun 2012, partikel Higgs ini ditemukan, so proved the theory.

(sumber : https://id.quora.com/Bagaimana-caramu-menjelaskan-konsep-partikel-boson-Higgs-kepada-orang-awam-tanpa-menggunakan-penjelasan-matematika-yang-rumit ).

Beberapa Kajian.

Menurut al-Qur’ān, hati adalah lokus dari apa yang membuat seorang manusia menjadi manusiawi, pusat dari kepribadian manusia. Hati bukan saja tumpuan pandangan Tuhan Untuk bertemu dengan Nya, Allah sendiri sudah menjawabnya dalam al-Qur’an. 

Dikutip dari (https://khazanah.republika.co.id/berita/p0a9es327/pengajian-menteng-muslim-center-bahas-jalan-menuju-allah). Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

  • وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

    " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran".   

  • Jika alam semesta itu disebut alam kabir yaitu alam besar jagat raya, maka manusia itu adalah alam shogir, yaitu alam kecil, sebagai miniaturnya alam besar. Semua yang ada di alam kabir, maka akan berada di alam shogir. Untuk itu jika mencari Allah, carilah di dalam diri kita masing-masing. Imam Ja’far Shodiq  berkata:      قَلْبُ الْمُؤْمِنِ عَرْشُ اللّٰهِ  

  • “Sesungguhnya hati seorang mukmin adalah ‘Arsy Allah.”

Juga dalam penjelasan  yang lain disebutkan, “Langit dan bumi tidak mampu memuat-Ku, akan tetapi Aku termuat dalam diri hamba-Ku yang mukmin.” [Biharul Anwar, jilid 58, hal. 39.]

Pintu-pintu hati. Dalam kajian tasawuf ada sebuah hadits qudsy yang menjelaskan tentang pintu-pintu hati, hadits ini di dalam kitab-kitab hadits tidak ada, adanya hanya dalam kaijan tasawuf, yaitu:

"Aku jadikan pada tubuh anak Adam (manusia) itu qasrun (istana), di situ ada sadrun (dada), di dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi fu'ad (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf (kerinduan), di dalamnya lagi ada lubbun (merasa terlalu rindu), dan di dalam lubbun ada sirrun (rahasia), sedangkan di dalam sirrun ada "Aku". (Hadis Qudsi)

1. Pintu hati yang pertama adalah shodr (dada), merupakan hati terluar atau perbatasan antara hati dan dunia, tempat bertemunya hati dan diri rendah (hawa nafsu), dada sebagai wilayah pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam diri; jika kekuatan positif lebih kuat maka dada dipenuhi cahaya dan berada di bawah pengaruh jiwa ke-Tuhan-an.

Dinamakan  shodr  karena dia adalah tempat terbitnya “nurul Islam” (cahaya Islam). Seperti firman Allah:

اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗفَوَيْلٌ 

لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22).

2. Pintu hati kedua adalah qolb (hati), disebut qolb karena sering berbolak-balik, maka jangan heran jika manusia sering plin-plan hati dan pikirannya. Hati yang seperti ini harus dikalahkan dan dibersihkan. Sehingga muncullah Cahaya Iman. Firman Allah:

ا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ 

اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ

 وَرَضُعَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ

 Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.[Qs. Al-Mujadillah: 22]

3. Pintu hati yang ketiga disebut fuad. Pusat kesadaran menyadari kehadiran Tuhan yakni tempat batin sanubari, disebabkan karena ia tempat terbitnya cahaya “ma’rifat”. Firman Allah:

مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى

“Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (Qs. an-Najm: 11).

4. Pintu hati yang keempat adalah syagof. karena tempat terbitnya cahaya “mahabbah” (cinta). Rasa cinta kepada Allah, maka menjadikan dirinya lebur ke dalam Allah.

5. Pintu hati yang kelima adalah lubb, sebab dia tempat terbitnya “tauhid” atau cahaya fana’ (meleburkan diri) kepada Allah.

6. Pintu hati yang ke enam adalah sirr. Yaitu “rahasia”, atau cahaya baqo’ dengan Allah. Sirr berisi rahasia-rahasia Tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya. Sirr adalah inti dari segala inti yang mengandung rahasia dari segala rahasia. Firman Allah:

“Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. ” (Qs. Thoha: 7).

7. Pintu hati yang ketujuh adalah Aku, yaitu tempat tajalli Aku, tempat  rahasia-Ku, tempat mengenal Aku. “Aku meniupkan kepadanya ruh-Ku”, “Aku yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung di dalam hati seorang beriman yang tulus”. Firman Allah:

وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ وَاَخْفٰى

“Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh.” (Qs. Thoha: 14).

Itulah hakekat manusia, semua rahasia Alloh ditanamkan di dalam diri manusia, maka jika kita ingin mengenal Allah kajilah diri kita sendiri. Firman  Alloh dalam Hadis Qudsi:

الْإِنْسَانُ سِرِّىْ وَأَنَا سِرُّهُ

“Manusia itu rahasia-Ku dan Aku pun rahasianya.”

“Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.(Sumber : https://khazanah.republika.co.id/berita/p0a9es327/pengajian-menteng-muslim-center-bahas-jalan-menuju-allah)

Namun demikian, coba anda baca dan cermati ayat-ayat tentang hati itu pada nas Qur’ān itu sendiri. Anda akan menjumpai banyak kosa kata ‘Arab untuk menyebut hati, shadr, qalb, fu’ād, lubb. Semuanya diterjemahkan sebagai hati. Adakah bedanya antara shadr, qalb, fu’ād dan lubb itu? Buku – yang berjudul asli Bayān-ul-farqi bayn-ash-Shadri wal-Qalbi wal-Fu’ādi wal-Lubbi – ini hadir untuk menyibak rahasia di balik perbedaan penyebutan hati dalam bahasa al-Qur’ān ini dan menyodorkan metode mencerdaskan masing-masingnya.

Menurut at-Tirmidzī, hati memiliki empat stasiun: dada (shadr), hati (qalb), hati lebih dalam (fu’ād), dan inti hati terdalam (lubb). Keempat stasiun ini saling bersusunan bagaikan sekumpulan lingkaran. Dada adalah lingkaran terluarnya, hati dan hati lebih dalam berada pada kedua lingkaran tengah, sedangkan inti hati terletak di pusat lingkaran



Tiap-tiap stasiun mewadahi cahaya sendiri. Dada (shadr) mewadahi cahaya Islam (paraktik ibadah dan ‘amal shāliḥ). Hati (qalb) mewadahi cahaya iman. Hati-lebih-dalam (fu’ād) mewadahi cahaya makrifat atau pengetahuan akan kebenaran spiritual. Inti-hati-terdalam (lubb) mewadahi dua cahaya, cahaya kesatuan dan cahaya keunikan, yang merupakan dua wajah Ilahi. Keempat stasiun tersebut bagaikan area yang berbeda dari sebuah rumah. Dada adalah area terluar, bagaikan pinggiran dari sebuah rumah yang berbatasan dengan dunia luar, tempat binatang-binatang buas dan orang-orang asing berkeliaran. Hati dapat disamakan rumah itu sendiri. Ia dilingkari oleh tembok-tembok dan diamankan dengan gerbang atau pintu yang terkunci. Hanya anggota keluarga serta tamu yang diundanglah yang boleh memasukinya. Hati-lebih-dalam adalah kamar terkunci yang menyimpan benda-benda pusaka berharga milik keluarga tersebut. Hanya segelintir yang memiliki kuncinya.

Tiap-tiap stasiun atau lapisan juga dikaitkan dengan maqām spiritual yang berbeda-beda, tingkat pengetahuan serta pemahaman yang berbeda, juga tingkat nafs yang berbeda. (Lihat tabel di halaman berikut).

Lapisan pertama: shadr, adalah inti dari tindakan. Ia tempat interaksi antara kepribadian kita dan alam spiritual kita. Kita memerlukan kepribadian untuk beraksi, namun kita juga membutuhkan bimbingan kearifan yang dalam dari hati. Di dalam dada, kita dapat mengubah kecenderungan negatif kita menjadi positif – sebuah pekerjaan besar kimia-psikospiritual.

Lapisan kedua: qalb, adalah tempat pengetahuan yang lebih mendalam dan keimanan terhadap ajaran spiritual dan keagamaan yang murni. Ia juga tempat kesadaran kita akan kehadiran Tuhan – sebuah kesadaran yang mengarahkan kita pada transformasi pemikiran dan tindakan.

Lapisan ketiga: fu’ād, berkedudukan lebih dalam lagi, tetapi sangat dekat hubungannya dengan hati. Ia tempat pengetahuan langsung. Hati – secara intelektual memahami bahwa kita berada di bawah pengawasan Tuhan, namun pada tingkat lubuk-hati-terdalam – kita merasakan kehadiran Tuhan dengan sangat jelas, seakan-akan kita melihat Tuhan berada di hadapan kita.

Pada lapisan keempat: Lubb, kita memasuki wilayah yang mahaluas. Ia berada di luar jangkauan kata-kata, teori-teori, dan pemikiran-pemikiran. Pada tingkat ini, orang-orang suci memasuki dunia puisi, bukan lagi prosa.

Semakin dalam kita menyelam ke dalam hati kita, maka semakin dekat kita kepada Allah – Sang Maha Baik dan Maha Benar. Semakin kita dekat dengan-Nya, semakin kita menyerap dan memancarkan kebaikan dan kebenaran bagi semesta. Karena itu, apa yang menahan kita untuk menjelajahi kedalaman hati kita?(https://grahabignews.com/2021/05/06/jadiah-engkau-rahasia-allah-dan-allah-menjadi-rahasiamu/)

(editor : Dr. M. Sontang Sihotang, S.Si,M.Si)


Baca Juga
Lebih baru Lebih lama