SPBU di Pulau Banyak kosong melompong tak ada pasokan minyak. ( Foto : Ramli Manik) |
GARUDANEWS.net // PULAU BANYAK - ACEH || Diduga pengangkutan BBM tidak lagi di pegang oleh pengangkutan putra daerah, mengakibatkan bahan bakar minyak (BBM) susah di dapat kan di dua Kecamatan Kepulauan di Aceh Singkil,tepatnya di Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.
Menurut masyarakat di dua kecamatan tersebut yang berhasil di konfirmasi awak media via sambungan seluler WhatsApp,mereka sangat mengeluh dengan langkanya BBM di dua kecamatan tersebut,
Hal ini juga di perparah dengan tidak adanya pasokan BBM,berimbas kepada kenaikan harga sembako,beras misalnya jenis IR 64/Regar,yang sebelum nya Rp 25.000 (dua puluh lima ribu/bambu),naik menjadi Rp 30.000 (tiga puluh ribu/bambu),belum lagi es semua mencair akibat nya ikan tangkapan nelayan habis membusuk.
" Akibat tidak ada BBM, beras naik per bambunya, es untuk ikan mencair jadi busuk semuanya," kata pangkoop (panglima laot)
Masyarakat meminta kepada pihak Pertamina agar segera meninjau ulang SK pengangkutan yang sering mandek tersebut,menurut salah seorang yang sering di sebut namanya YU.Mayarakat di Pulau Banyak selama ini tidak pernah kekurangan BBM di dua Kecamatan tersebut, karena pengangkutan dari putra daerah.
Kapal nelayan menganggur tak ada minyak |
" Kami tidak tau langkah yang di lakukan sehingga BBM tidak pernah kosong di dua kecamatan tersebut<' ujarnya.
Dalam hal ini masyarakat memohon kepada pihak terkait,baik pihak Pertamina pusat maupun Kepala Daerah.
" Jangan asal kasih izin pengangkutan yang tidak serius membantu nelayan dan masyarakat di kepulauan paling terluar di Kabupaten Aceh Singkil ini," pinta warga.
Permintaab masyarakat jika tidak bisa menyuplai BBM ke Pulau Banyak,sebaiknya mundur agar tidak menimbulkan keresahan akobat kurangnya pasokan BBM.
" Kalau tak sanggup ya mundur saja,kami punya pengangkutan punya putra daerah asli,kenapa harus pengangkutan lain yang notabene hanya memikirkan untung semata saja," jelas Tanjung salah seorang warga masyarakat.
Menurut pantauan awak media,selama ini adapun BBM kosong tidak pernah berhari hari. Atas peristiwa kelangkaan BBM ini,pihak Pertamina wajib segera menentukan pengangkutan yang peduli dengan masyarakat di dua kecamatan tersebut, karena mata pencaharian masyarakat di dua Kecamatan tersebut adalah nelayan.
Sampai berita ini di turunkan pada hari Sabtu (23/092023) ,SPBU kosong melompong tidak ada pasokan minyak sama sekali
" Jangan tambah penderitaan kami di Pulau Banyak ini Pak Jokowi,.Cabut saja izin pengangkutan yang tidak mau memenuhi kebutuhan kami" ,tegas mereka.
(Ramli Manik)