Tanah Bantaran Sungai Di Korek Dan Dijual?

 

 3 (tiga) jenis alat berat Excavator bergerak cepat beradu lomba memuat tanah galian ke dalam Dum Track. ( Foto : Tim )


GARUDANEWS.net // DELI SERDANG||Tanah bantaran sungai milik Balai wilayah Sungai ( BWS) di Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang  tak memakan waktu lama lagi akan berubah menjadi pulau.

Betapa tidak, 3 (tiga) jenis alat berat Excavator bergerak cepat beradu lomba memuat tanah galian ke dalam Dum Track. Mobil Track berjumlah puluhan yang sudah bersiap antrian telah bergilir melangsir tanah saling silih  berganti melakukan muatan.

Pemandangan galian tanah di bantaran  sungai ular Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang yang sudah berlangsung diduga mulai di bulan Juli 2023 hingga hari ini Sabtu (2/9/2023) masih terus di gali oleh oknum  yang tak bertanggungjawab.

Tak tanggung-tanggung, tanah  yang seharusnya di buat untuk penahan arus air bila terjadi banjir malah di gali dan dijual oleh oknum  yang tak bertanggungjawab dengan kedalaman korekan 2 -3 meter itu masih terus berlangsung sebagaimana amatan langsung Tim Ikatan  Jurnalis Beringin Pantai Labu (IJBP ) di lapangan.

Camat Beringin Iskandar Sayuti S.Sos MAP ketika di konfirmasi Tim IJBP melalui via Handphone Sabtu ( 2/9/2023) lalu mengaku sudah terlambat.

"Kalian sudah terlambat untuk konfirmasi" terang camat.

Sekitar dua bulan yang lalu, selaku muspika kita sudah melakukan follow Up bekerja sama dengan Polsek, Koramil maupun pihak badan wilayah sungai ( BWS) untuk melakukan penyetopan bahkan mengangkut eskavator ke Polresta Deli Serdang.

Nah ketika hari ini masih juga berlangsung melakukan penggalian kita selaku muspika mau berbuat apa lagi, ungkap Sayuti camat beringin.

Bahkan menurut camat, bukan mustahil tak lama lagi kecamatan beringin bakal tenggelam, bila ini terus di biarkan.

Ketika disinggung Tim IJBP,  kalau pihak muspika di Deli Serdang tak mampu menghentikan galian liar tersebut, bagaimana galian ini akan di laporkan ke Poldasu?

Dengan enteng camat Sayuti mengatakan, Jangan kan ke Polda bila perlu langsung ke Presiden Jokowi di lapor, katanya sambil tertawa-tawa.

Terpisah, kordinator lapangan ( Korlap) mengaku bernama Firman, kami melakukan galian ini bersama 20 orang teman temannya sudah melakukan lobi dengan pihak badan wilayah sungai dengan baik, Tegasnya.

"Artinya karena kami mantan narapidana teroris, sangat sulit mencari pekerjaan , apalagi untuk diterima di pemerintahan, maka kami melakukan kerjaan ini sekedar menyambung hidup", tutup firman. 

(Tim )

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama