Catatan Demokrasi By Kaperwil Garudanews.net Provinsi Aceh.

 

Kaperwil Provinsi Aceh, Ramli Manik.( Foto )


GARUDANEWS.net // ACEH-SINGKIL ||Hari ke 2 acara muzakarah 7 ulama se- Asia tenggara di Provinsi Aceh,yang di adakan di Kabupaten Aceh Singkil,adalah momen yang sangat bersejarah bagi masyarakat Aceh khususnya masyarakat Aceh Singkil.

Pasalnya,Kabupaten yang di juluki paling terpopuler deretan termiskin ini,di lihat langsung oleh para tamu undangan yang mengikuti acara muzakarah ulama tersebut,baik dari 23 Kabupaten Kota yang hadir,ataupun dari luar Kabupaten Aceh Singkil,yaitu Provinsi Sumatera Utara,dan Provinsi lain,sangat terkejut melihat keadaan Kota Kabupaten paling barat di Provinsi Aceh tersebut.

Kalau lah para tamu undangan dari kabupaten ataupun provinsi lain yang pergi ke Aceh Singkil,pasti mereka membayangkan karena acaranya di ibukotanya,pasti daerah nya bersih dan bersahaja. Namun itu semua jauh dari apa yang para tamu undangan luar daerah bayangkan postur Kabupaten Aceh Singkil.

Sejak tahun 1999 sampai saat ini tahun 2023,Aceh Singkil tidak banyak bahkan nyaris tidak ada semenjak Singkil di mekarkan dari Kabupaten Aceh Selatan. Tempat acaranya yang penuh dengan lumpur karena kebetulan hujan,belum lagi penginapan para tamu undangan yang jauh di bawah standar para tamu negara lain.

Ini adalah pekerjaan rumah bagi siapapun pemimpin di negeri Batuah Syekh Abdul Rauf As- Singkili ini. Menjadi catatan kita bersama bahwa,Aceh Singkil kaya dengan potensi sumber daya alam nya,baik destinasi wisata, perkebunan,kelautan dan perikanan,maupun sektor lain,seperti migas.

Tapi kenapa Aceh Singkil sampai saat ini tidak bangkit dari keterpurukan ini........?

Alasan nya ialah Masyarakat Aceh Singkil ketika menentukan pilihan nya baik di DPRK, DPRA, DPR-RI, DPD RI.belum menyadari sepenuhnya apa arti keterwakilan kita di tingkat tersebut di atas.

Kota Subulussalam,yang mekar dari kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2007,yang masyarakat nya tidak jauh beda jumlah nya dari Kecamatan Gunung Meriah,mereka mampu mengirim wakil nya di DPRA Priode 2019-2023 berjumlah empat orang wakil nya.

Aceh Singkil 116 desa,11 kecamatan,jumlah dpt (daftar pemilih tetap) kala itu sekitar 79.000,satupun tidak ada wakil nya di DPRA,ini menandakan masyarakat Aceh Singkil belum dan kurang memahami arti keterwakilan di tingkat provinsi maupun pusat,

Kenapa hal ini bisa terjadi,

Mari kita tinggalkan ego kita,mari kita bangun Aceh Singkil dengan rasa cinta,sehingga dalam menentukan pilihan kita ,mencari keterwakilan kita di tingkat DPRA, DPRK harus menilai,harus dengan cara pintar dalam menentukan pilihan kita kedepan.

Jangan kita biarkan Aceh Singkil ini selalu terpuruk, jangan kita biarkan hanya gara gara ada sedikit pemberian di hari H,kita biarkan Singkil ini tertinggal.

Ayo para kaum milenial yang sudah tau arti perlunya keterwakilan kita di legislatif,bangkit menuju Aceh Singkil maju,kasih masukan saran dan pendapat kepada sesama kaum milenial dan tingkat orang tua kita,jangan sampai kita terlena dengan uang yang tak seberapa,namun kita korbankan daerah kita,kita biarkan bumi sekh Abdul Rauf AS singkili ini terbelakang di segala bidang 

Karena dengan kesadaran kita bersama,Singkil adalah tanggung jawab kita,masa depan Singkil kita yang menentukan,kalau kita ingin maju,ayo kompak kita pilih wakil di DPRA minimal 2 orang,kita DPRK kita yang punya potensi dan wawasan,kita pilih wakil kita yang di samping mereka mencari nafkah apa ila terpilih jadi wakil kita,namun tetap memikirkan rakyat secara menyeluruh.

(Ramli manik)

Kaperwil Provinsi Aceh.

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama