Stand anjungan PKA Kabupaten Aceh Singkil.( foto dok. Ramli Manik ) |
GARUDANEWS.net // ACEH SINGKIL || Progam pembuatan anjungan pemkab aceh Singkil yang menelan anggaran 1,2 M kini tidak memiliki lampu kami dari forum mahasiswa aceh Singkil adanya pihak untuk tertentu untuk memperkaya diri.
Lanjut Ahmad Fadil Lauser melayu salah satu kritik utama terhadap program anjungan ini adalah transparansi penggunaan dana. Masyarakat Aceh Singkil memiliki hak untuk mengetahui secara jelas bagaimana dana sebesar 1,2 miliar rupiah tersebut digunakan. Jika penggunaannya tidak transparan, maka program ini akan menjadi sumber ketidak percayaan dan ketidak puasan masyarakat terhadap pemerintah.
Selain itu, program ini juga perlu dievaluasi dari segi dampaknya terhadap pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan Aceh Singkil. Apakah program ini benar-benar menghasilkan inisiatif-inisiatif yang berkelanjutan untuk melestarikan budaya Aceh Singkil , ataukah hanya menjadi perayaan seremonial tanpa dampak yang signifikan.
Selanjutnya, aspek inklusi dan partisipasi masyarakat juga perlu menjadi sorotan. Apakah program ini melibatkan masyarakat Aceh Singkil secara merata, ataukah hanya memberikan manfaat kepada segelintir orang atau kelompok kepentingan? Kebudayaan Aceh Singkil adalah milik seluruh masyarakat Aceh Singkil , dan program seperti ini seharusnya memastikan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Dalam rangka memperkaya diri, program semacam ini seharusnya lebih fokus pada pemeliharaan dan pengembangan kekayaan budaya AAceh Singkil bukan hanya sebagai alat untuk keuntungan pribadi. Jika tidak, maka program pembuatan anjungan yang di tampilkan di pekan kebudayaan Aceh dengan anggaran besar seperti ini akan menjadi sebuah ironi yang mengkhianati warisan budaya yang seharusnya dijaga dan dihormati.
(Ramli manik)