Hendrik CH Bangun, Ketua Umum Pusat PWI, dalam pidatonya di Acara Pra UKW di Swis Bellin Hotel ( foto: Agus R ) |
GARUDANEWS.net // MEDAN ||Ujian Kompetensi Wartawan Dewan Pers bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, yang direncanakan berlangsung selama tiga hari, sejak Senin 6 - 8 November 2023.
Kegiatan tersebut diawali dengan workshop Pra UKW di hari pertama kepada para peserta, yang dilaksanakan di Swis Bellin Hotel Ballroom lantai II, Jalan Gajah Mada, Medan.
Jumlah keseluruhan berjumlah sekitar 62 orang peserta dari berbagai perusahaan media, baik cetak, online dan elektronik, dimana terbagi dalam 4 kelompok kelas UKW Muda yang masing-masing kelompok berjumlah 9 hingga 10 orang peserta, dan Kelas UKW Madya 1 kelompok berjumlah 10 orang, serta Kelas Utama, 1 kelompok berjumlah 9 orang, yang dimentori oleh Sekretaris Sumut PWI Monang Panggabean untuk kelas UKW Muda, Sudiatmo Seksi Pendidikan Pelatihan PWI Sumut, untuk Kelas UKW Madya.
Acara dibuka dan dihadiri langsung oleh Ketua PWI Sumut, H. Farianda Putra Sinik, SE, dan Ketua Umum PWI Pusat, Hendrik CH Bangun, yang menyampaikan kata sambutan kepada peserta yang mengikuti kegiatan Pra UKW sebelum esoknya dilaksanakan ujian kompetensi bagi peserta.
Dijelaskan oleh Hendrik CH Bangun, tujuan dilaksanakan pra ukw sebelum ujian, adalah sebagai pemaparan sekilas dan pemantapan dan juga penjelasan materi yang akan diberikan oleh penguji kepada peserta.
Uji Kompetensi Wartawan ini, pertama sekali digagas oleh PWI bersama Dewan Pers dan Perusahaan-perusahaan Media besar Nasional pada HPN di masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dimana Hendrik CH Bangun, adalah salah seorang termasuk dalam pembuatan konsep-konsep materi di dalam UKW.
Dijelaskan oleh Hendrik bahwa saat ini, banyak orang yang dengan mudahnya dapat menjadi wartawan, atau mendadak wartawan, tanpa pengalaman, memahami Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan mengetahui Pedoman Pemberitaan Ramah Anak ( PPRA ), sebagaimana layaknya menjadi seorang wartawan profesional.
Seorang wartawan UKW Muda/ wartawan lapangan harus dapat merencanakan liputan, menulis berita dengan narasumber yang berkaitan dengan pemberitaan, dimana sesuai Kode Etik Jurnalistik, harus minimal dua narasumber yang dimasukkan dalam pemberitaan, jelas Bangun.
Untuk UKW Madya, yang berada di jenjang pengelola, atau redaktur dimana harus mampu mengelola wartawan sehingga mengerti bagaimana tren berita terkini, dan mampu mengedit berita dari wartawan yang masuk ke meja redaksi.
Terakhir, disampaikan kepada peserta UKW untuk menjadikan kegiatan ini sebagai pembelajaran untuk menjadi wartawan profesional sesuai dengan kode etik profesi jurnalistik.
( Gus )