Istri Nelayan Pemutil Tamin Membantu Perekonomian Keluarga

Istri nelayan pemutil Tamin, dan Dra Dara Aisyah, M.Si, Ph.D(baju hitam).(foto dok. Agus R)


GARUDANEWS.net // BATUBARA || Tamin adalah sejenis kerang yang sering didapatkan oleh nelayan di Kabupaten Batubara, khususnya di Kecamatan Medang Deras. Tamin sendiri adalah sejenis kerang yang menjadi komoditi lokal, dan diolah dengan diambil isinya saja, sementara kulit tamin sendiri dibuang sebagai menimbun jalan, tidak diamnfaatkan secara maksimal.

Dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga, istri nelayan bekerja sebagai pemutil tamin untuk membantu para suami yang bekerja sebagi nelayan, dimana hasil tangkapan suami yang sebagai nelayan tidak dapat ditentukan, berdasarkan kondisi cuaca dan musim serta jenis ikan, kerang yang ada disekitar zonasi yang menjadi wilayah tangkapan para nelayan, sekitar 4-5 mil dari pantai. 

Hasil yang dirasakan kurang mencukupi kebutuhan keluarga, istri nelayan yang memutil kerang ini telah dilakukan sejak lama, dengan pendapatan perharinya bervariasi mulai 30 ribu rupiah, hingga 50 ribu rupiah, seperti pemutil kerang yang ada di Dusun VI, Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, bergantung musim sembari mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya. 


dalam hal ini, Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU yang diketuai oleh Doktor Dara Aisyah dan Doktor Muhammad Sontang Sihotang, memberikan inovasi transfer knowledge/pengetahuan tentang tata kelola limbah pesisir yakni limbah kulit tamin menjadi tepung kalsium, kepada istri nelayan, pemutil kerang, yang diharapkan dapat membantu menambah pendapatan keluarga seabagai salah satu dukungan program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim

Pemutil kerang yang didominasi oleh perempuan ini, menyambut baik solusi yang ditawarkan oelh Tim Riset Rekayasa Sosial Dosen USU, sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menggunakan pendekatan secara kekeluargaan, berkomitmen untuk me-recycle limbah pesisir menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis serta menjadikan daerah pesisir Kabupaten Batubara zero waste/bebas sampah.

Teknologi ramah lingkungan dalam mengolah kulit tamin hasil dari limbah pemutil ini dirancang agar dapat dilakukan siapa saja secara manual, terarah, tepat guna, suistainable dan memberikan dampak lingkungan yang baik dalam proses pengolahan kulit tamin menjadi tepung kalsium, yang efisien mengurangi limbah dan meningkatkan pemanfaatan bahan baku.

Meskipun menggunakan alat manual sederhana yang diajarkan kepada para pemutil ini, namun tepung kalsium tersebut memilki kualitas dan hasil yang maksimal

Pernyataan Doktor Dara Aisyah,"Dengan bangga kami memperkenalkan pemutil kerang yang mampu mengolah limbah kulit tamin, sebagai sebuah terobosan dalam me-recycle limbah dan perekonomian. Kami percaya bahwa melalui tata kelola limbah pesisir, dan teknologi tepat guna ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi keluarga istri nelayan pemutil tamin, tetapi juga bagi daerah pesisir Kabupaten Batubara secara keseluruhan. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrim," ucap Dara Aisyah.

( Gus )

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama