Diskusi publik deklarasi damai IWO Sumut.( foto dok. Agus R ) |
GARUDANEWS.net // MEDAN || Dalam rangka partisipasi media, dan insan wartawan dalam menciptakan suasana Pemilu 2024 yang akan datang dalam kondusif , damai sesuai dengan posisi Pers sebagai pilar ke empat demokrasi, Ikatan Wartawan Online ( IWO) mengadakan diskusi publik, dan deklarasi damai. Dengan peran aktif IWO dalam menciptakan kondusifitas dan berpartisipasi serta berkontribusi menciptakan Pemilu 2024 yang damai, pada Kamis (9/11/2023) di Gedung Aula H.Anif Kampus I UINSU , Jalan Sutomo Ujung Medan, sekira pukul 13.00 WIB.
Mengambil thema;" Jadi Garda Terdepan Tangkal Hoax dan Siap Berkolaborasi Sukseskan Pemilu 2024," IWO Sumut berkomitmen akan berperang terhadap segala bentuk berita hoaks dan menjadi insan wartawan yang memberikan informasi akurat dan terkonfirmasi.
Acara dibuka dengan pembacaan do'a oleh Prof. Dr. H. Ansari Yamamah, M.A, Guru Besar UINSU kajian Ushul Fiqih, dilanjutkan laporan singkat Ketua Panitia, Amri Abdi, sekaligus Sekjen IWO Sumut, menyampaikan apresiasinya kepada tamu undangan yang hadir dan dalam diskusi publik ini, yang akan dapat mengetahui bagaimana posisi IWO ke depannya di tahun 2024, sesuai dengan thema dan judul yang diambil.
Ketua PP IWO, Tengku Yudhistira Adi Putra, M.IKom, hadir memyampaikan sambutannya bahawa IWO harus netral tidak berpihak/independent,dan berita bohong adalah musuh kita dimulai dari rekan-rekan di Sumatera Utara jangan sampai digaungkan tapi pada kenyataannya tidak dapat dilakukan.
Kemudian lanjut Yudhistira, IWO Sumut harus berkoordinasi dengan stake holder yang ada baik dari kepolisian, kejaksaan, dan KPU, agar saling memberi masukan sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan sukses, tanpa ada gangguan.
Selanjutnya kata sambutan dari Kapoldasu yang diwakili oleh Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, S.I.K, SH,MH, yang memberi pesan moril kepada rekan-rekan pers dan IWO Sumut, dimana saat ini jutaan orang menggunakan jaringan internet Medsos dalam mencari informasi, maka itu produk jurnalis jangan sampai menjadi berita hoaks yang tidak terkonfirmasi, akan berdampak buruk dalam kehidupan sosial masyarakat, yang harus dipertanggungjawabkan nantinya.
Masih kata Hadi, kedepannya mahasiswa, media dan wartawan tidak menjadi orang pertama yang menyebarkan berita hoaks, berita-berita tendensius yang besifat fakta yang dijaga. Ada sekitar 400 ribu berita hoaks yang di take down oleh Kominfo,termasuk ujaran kebencian, kebohongan, maka itu setiap berita harus terkonfirmasi tanyakan kepada sumber fakta-fakta yang menjadi perdebatan.
Hadi berharap peran media, dapat lebih mengkolaborasikan isu-isu yang bersifat menjaga kekondusifan, dengan berkolaborasi kepada seluruh stake holder pemerintah, DPR, Polri, Pemda dan menjaga perhelatan Pemilu 2024 menjadi aman , lancar dan kondusif.
Setelah kata sambutan dari anggota KPU yang mewakil, dilanjutkan denagn pembacaan Deklarasi Damai oleh Pengurus IWO Sumut, yang dibacakan Jendra selaku Plt. Ketua yang menyatakan:
1. Mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai kondusif guna mewujudkan demokrasiyang bermartabat.
2. Kami siap memberikan edukasi ke masyarakat melalui pemberitaan yang positif demi meningkatkan jumlah partisipasi pada pemilu tahun 2024.
3. Kami menolak menerbitkan berita pelaksanaan Pemilu 2024 yang bersifat Hoax, provokatif, menghasut, menggunakan ujaran kebencian dan tidak menggunakan isu SARA yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
4. Kami siap membantu menciptakan kondusifitas di wilayah hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Kepada wartawan usai acara , Kabid Humas Poldasu menyampaikan tanggapan positif diselenggarakannya diskusi publik dan deklarasi damai," Ini suatu kegiatan yang bagus, baik yang tentunya harus kita pupuk dan kembangkan terlebih menjelang tahapan Pemilu, kita berharap kondisi kamtibmas di wilayah Sumatera Utara ini dapat terjaga. kegiatan-kegiatan ini sangat baik sekali untuk meliterasi kepada masyarakat bagaimana menjaga situasi kamtibmas kondusif, tidak menjadi orang pertama yang menyebarkan berita-berita palsu/hoaks. Pemilu itu adalah kerja bersama, baik masyarakat, pemerintah, TNI, dan Polri," tutur Hadi Wahyudi.
Terkait pengamanan logistik Pemilu, Hadi menjelaskan sudah berjalan dan kurang labih sekitar 12.800 personil Polri Polda Sumut, serta empat ribu lebih personil dari Kodam I/BB terlibat dalam operasi Mantap Brata, juga 100 ribu lebih Linmas yang dilibatkan nanti pada saat proses-proses itu berjalan.
" Sejauh ini kondisi Sumut masih kondusif dengan deteksi dini personil-personil yang ada di lapangan, kegiatan rutin terus dilakukan, membangun kolaborasi, komunikasi dengan seluruh stake holder yang ada. untuk bersama-sama menjaga situasi yang kondusif," tutup Kabid Humas Poldasu, Kombes Po. Hadi Wahyudi, S.I.K,SH,MH.
(gus)