Masyarakat Minta Inspektorat Turun Mendata Alokasi Dana Desa (BUMDES) yang Diduga Tidak Ada Kejelasanya.

Kantor Inspektorat Kabupaten Aceh Singkil.( Foto dok. Ramli Manik)


GARUDANEWS.net // ACEH SINGKIL ||Sejak Presiden RI, Joko Widoido mengganti program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM -MP) Pada tahun 2015 menjadi alokasi dana desa 1 miliyar setiap desa, masyarakat menyambut program pemerintah tersebut sangat bagus dan baik dalam membangun desa masing masing.

Namun banyaknya aset desa yang diduga sampai saat tidak jelas kemana letak arah dan tujuan nya, menjadi pertanyaan besar.

Hasil penelusuran tim awak media di desa yang ada di Kabupaten Aceh Singkil meliputi sebagian desa Kecamatan Suro,kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Singkohor, Kecamatan Kota Baharu, Kecamatan Singkil Utara, Kecamatan Singkil, dan Kecamatan Danau Paris, dimana hampir semua dana alokasi desa, yang dikelola oleh badan usaha milik desa, seperti tidak jelas apakah BUMDES tersebut masih berjalan atau tidak 

Ketika awak media mengkonfirmasi kepada salah seorang warga masyarakat Desa Lae Riman Kecamatan Simpang Kanan, berinisiatif AM, yang mengatakan bahwa dana BUMDES digunakan menjadi usaha jual beli kelapa sawit, namun sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui kejelasan apakah masih  berjalan atau tidak usaha tersebut.

Kemudian, informasi yang didapat dari warga Desa Lae Bangun Kecamatan Suro, mengatakan ada BUMDES yang berbentuk kendaraan roda enam jenis colt diesel, ada kebun desa seluas 4 hektare, namun masyarakat sendiri tidak mengetahui bagaimana kejelasan dari BUMDES tersebut. Karena yang menjadi pertanyaan warga masyarakat adalah berapa hasil BUMDES, untuk siapa hasilnya.

" Bahkan mobil pembelian hasil BUMDES tersebut, hingga saat ini masyarakat tidak tahu dimana rimbanya," ujar AD warga Desa Lae Riman.

Masyarakat meminta kepada Kepala Inspektorat Kabupaten Aceh Singkil, agar serius mendata ulang aset tersebut, yang juga melibatkan tim dari kepolisian dan kejaksaan serta DPMK Kabupaten Aceh Singkil, jangan sampai Aceh Singkil banyak anggaran yang masuk, namun seolah-olah legal untuk di salah gunakan oleh oknum-oknum tertentu.

Menurut masyarakat desa, Jika hal ini di biarkan, maka tidak tertutup kemungkinan,bukan nya makin maju desanya, tapi tambah merosot dan semakin miskin saja 

" Diminta kepada Pj. bupati Aceh Singkil Drs Azmi M.AP, agar segera membentuk tim pengumpul aset tersebut,jangan sampai uang rakyat yang di berikan negara kepada desa,raib dan hilang bagaikan di telan bumi," ujar HK.

( Ramli manik )

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama