Kondisi lampu jalan di jalur 2 Gunung Meriah banyak yang padam.( Foto dok. Ramli Manik) |
GARUDANEWS.net // SIMPANG KANAN -SINGKIL|| Lampu jalan sebagai penerangan yang sangat berguna bagi pengguna jalan baik pengemudi sepeda motor, mobil dan pejalan kaki, namun juga bagi masyarakat sekitarnya. Fungsinya bukan hanya sebagai penerangan, akan tetapi dapat menangkal berbagai permasalahan kriminal yang mengancam pengguna jalan, seperti begal,Curat, dan Lakalantas yang kerap terjadi akibat tidak adanya lampu penerangan.
Seperti halnya, di sepanjang jalan jalur dua Gunung Meriah, pada Minggu (1/01/24) sekira pukul 22:00 WIB, pantauan awak media ini, terlihat beberapa lampu jalan mulai dari perbatasan Subulussalam menuju Singkil dan antara Kecamatan Simpang Kanan menuju perbatasan Lae Balno yaitu tepatnya perbatasan Aceh dan Tapanuli Tengah banyak yang padam, dimana para pengguna jalan hanya mengandalkan penerangan dari kendaran mobil/ sepeda motor.
Tentunya, hal ini sangat berpotensi rawan kecelakaan maupun rawan kejadian lain nya, yang dapat mengancam para pengguna jalan, apalagi saat ini masih dalam suasana Tahun Baru 2024. Selain itu lalu lintas mobil/sepeda motor yang masih cukup ramai, membutuhkan penerangan lampu jalan di sepanjang jalur dua Gunung Meriah, dimana sebentar lagi akan mendekati anak-anak sekolah usai libur panjang banyak orang yang kembali dari liburannya.
Sesuai dengan Permenhub, Peraturan Menteri Nomor 27 tahun 2018 tentang Alat Penerangan Jalan.
Bagian Kelima ;
Alat Penerangan Jalan
Pasal 44
(1) Alat penerangan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf d merupakan lampu penerangan jalan yang berfungsi untuk memberi penerangan pada Ruang Lalu Lintas.
(2) Lampu penerangan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan teknis dan persyaratan keselamatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dan persyaratan keselamatan lampu penerangan jalan diatur dengan Peraturan Menteri.
Beberapa orang warga masyarakat sekitar yang berhasil diwawancarai oleh awak media ini, untuk dimintai tanggapannya, seperti salah satunya nya bernama Asrul, warga Desa Rimo Kecamatan Gunung Meriah yang sangat mengharapkan kepada instansi terkait, agar segera menghidupkan/mengaktifkan kembali lampu jalan yang padam, karena sudah menjadi tanggung jawab terkait, agar berkoordinasi dengan pihak PLN, baik Cabang Rimo maupun cabang Singkil.
Selain itu Asrul, seorang warga Simpang Kanan menyebutkan, hal ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir, namun masyarakat melihatnya seperti terkesan ada unsur pembiaran oleh dinas terkait.
" Makanya kalau melihat di atas jam 12.00 WIB malam hari, kita takut nanti dengan gelapnya sepanjang jalan dapat terjadi potensi hal hal yang tidak kita inginkan," ujar Asrul warga Simpang Kanan.
Salah seorang masyarakat bernama Sumiati warga Tanah Bara, mengatakan dirinya sering keluar pada malam hari, untuk membeli kebutuhan rumah tangga merasa sangat was-was, karena hampir sepanjang jalan gelap banyak lampu penerangan jalan yang padam.
Terpisah," Kami warga Gunung Meriah meminta kepada Pemkab Aceh Singkil agar permasalahan lampu jalan ini dapat segera di atasi," tutup TM yang tak mau di sebut namanya.
(Ramli Manik)