Aktifis Tagih Janji Pj Bupati Segera Realisasikan Budaya Masyarakat Peduli Lingkungan

Caption foto sorot sampah pasca Pemilu 2024. ( Dok. S.M.F Ansori )


GARUDANEWS.net // BOGOR || Sampah Pasca pemilu masih menumpuk di 40 Kecamatan, Aktifis Lingkungan Hidup Bogor Raya pertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor belum berinisiatif mengolah sampah alat peraga kampanye luar ruang berbahan campuran plastik yang bermanfaat secara ekonomi. 

Tumpukan sampah baliho, spanduk dan alat peraga kampanye luar ruang lainnya yang telah ditertibkan pada masa tenang Pemilu 2024 kemarin, diperkirakan mencapai puluhan ton volumenya itu ternyata masih menumpuk di Panwascam di 40 Kecamatan dan belum dikelola secara benar. 

Aktivis Lingkungan Hidup Bogor Raya, Sabilillah mendesak Pj Bupati Bogor untuk mendesak kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor supaya berinisiatif mengelola sampah alat peraga kampanye luar ruang yang sebagian besar terbuat berbahan campuran plastik.

"Padahal sebelum pesta demokrasi dilaksanakan tahun ini, ia telah mengingatkan melalu puluhan media massa dan media elektronik terkait akan adanya peningkatan volume sampah plastik," ucapnya, Senin (26/02/2024)

Sabilillah mengingatkan, bahwa, Pj Bupati Bogor telah menggaungkan Budaya Masyarakat Peduli Lingkungan, pada acara silaturahmi dengan para penggiat Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dan pendamping lingkungan hidup se-Kabupaten Bogor, di Auditorium Setda, Senin (5/2/2024) kemarin. "Kini, saatnya beraksi libatkan segenap potensi yang ada di Kabupaten Bogor," tukasnya. 

Selain sampah pemilu yang telah ditertibkan, juga masih ditemukan sampah alat peraga kampanye luar ruang berukuran kecil dan sedang yang berceceran di pinggir jalan maupun hanyut terbawa air selokan saat hujan. "Ini persoalan serius karena unsur plastik tidak bisa di urai kecuali dikelola secara benar," tegasnya. 

Adanya peningkatan volume sampah berbahan campuran plastik ini juga akibat belum ada komitmen bersama seluruh Parpol dan calo legislatifnya untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup "Nah, sekarang sudah terlanjur basah, DLH mau tidak mau harus berinisiatif jemput bola ke 40 Panwascam lalu kelola sampah-sampah itu," desak Sabilillah. 

Sementara itu, LSM Lembaga Monitoring Indonesia (LMI) DPD Kabupaten Bogor, Ansori,SH.MH "Banyaknya persoalan sampah liar yang ada di wilayah Bumi Tegar Beriman. Pasca Pemilu", meminta agar PJ Bupati Bogor yang baru ini dapat memperhatikan hal ini dengan serius. Dan segera menegur Kadis DLH Kabupaten Bogor Soebiantoro agar cepat tanggap", ujarnya 

“ Dan Ini tantangan bagi Pj Bupati Bogor pak Asmawa Tosepu, apakah berani memberikan tegoran langsung kepada Kadis DLH Kabupaten Bogor Soebiantoro semoga bisa membenahi persoalan lingkungan di Bumi Tegar Beriman,” tegasnya.

Foto : Sabillah aktivis lingkungan.

Perlu diketahui, selain alat peraga kampanye luar ruang, sampah dari aktifitas masyarakat umum juga belum tertangani secara baik, terutama sampah liar yang menumpuk di tepi jalan, sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari para pengguna jalan maupun masyarakat.

Kepada wartawan, Pendamping Lingkungan Hidup Kecamatan Babakan Madang, Wiji Suparno, mengatakan kesibukan tahapan pemilu pasca hari pencoblosan membuat Panwascam belum melaporkan sampah alat peraga kampanye luar ruang yang telah ditertibkan. "Di kantor Panwascam Babakan Madang ada sekitar satu ton sampah APK," ucapnya, Senin (26/02/2024) 

Ia mengharapkan sampah tersebut di kelola dengan cara daur ulang yang memiliki manfaat secara ekonomi. Seperti yang telah dilakukan di tempat pengolahan sampah Mekarsari Tanah Sareal Kota Bogor. "Sampah APK itu dicacah lalu dilebur dan dipadatkan menjadi bahan material paving block, balok dan lainnya,"tutupnya. 

Sementara itu, Kabid Persampahan pada DLH kabupaten Bogor, Fadli belum bisa memberikan keterangannya usai dihubungi via selularnya. 

(Sur)

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama