27 Kepala Keluarga Pengungsi dari Kabupaten Paniai Akhirnya Dipulangkan

 

Para pengungsi dari Kabupaten Paniai Provinsi Papua Tengah dipulangkan. ( Foto dok. Taufik )



GARUDANEWS.net // NABIRE-PAPUA || Sebanyak 27 KK (Kepala Keluarga) pengungsi dari Kabupaten Paniai yang masih bertahan di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah akhirnya dipulangkan pada Senin (22/7/2024). Mereka diangkut dengan 5 unit mobil Hilux pada pukul 09.15 WIT dan diperkirakan sampai di kampung mereka di Kabupaten Paniai sekitar pukul 17.00 WIT.


Ini pemulangan ketiga setelah pemulangan tahap pertama 29 Juni 2024 (dengan 1 unit mobil Hilux) dan kedua pada 12 Juli 2024 (dengan 2 unit mobil Hilux).


Koordinator Posko Pengungsi Kabupaten Paniai di Nabire Martinus Zonggonau kepada garudanews.net pada Senin (22/7/2024) mengatakan dengan pemulangan 27 KK itu maka pengungsi Paniai di Nabire sudah tidak ada lagi.


“Karena itu, tim Posko Pengungsi Kabupaten Paniai di Nabire menyatakan Posko Pengungsi ditutup untuk umum dan tidak ada lagi penanganan pengungsi. Juga tidak akan ada lagi aktivitas di posko,” katanya.


Zonggonau mengatakan apabila ada warga Bibida yang turun ke Nabire maka mereka bukan berstatus pengungsi, melainkan datang ke Nabire untuk berlibur.


Ia juga menjelaskan, akibat kontak tembak antara TNI-Polri dengan TPNPB di Kampong Bibida dan sekitarnya membuat warga Distrik Bibida dan beberapa distrik di sekitarnya melakukan pengungsian besar-besaran ke Nabire pada 15 Juni 2024. Waktu itu total pengungsi terdata 409 orang.


Warga yang mengungsi berasal dari Distrik Bibida, Distrik Dumadama, Distrik Dogomo, Distrik Paniai Timur, dan Distrik Wegemuka.


“Mereka memilih mengungsi ke Nabire karena aman dan kami membuka posko pengungsi yang lokasinya di Jayanti, Nabire,” ujarnya.


Tak kunjung tepati janji Zonggonau mengatakan, meski Pemprov Papua Tengah telah berjanji akan memulangkan para pengungsi, namun tak kunjung direalisasikan. Akhirnya Tim Posko Pengungsi memutuskan mencari jalan lain.


Ketua Posko Pengungsi Bibida di Nabire Martinus Zonggonau didampingi ASN (Aparatur Sipil Negara) asal Bibida, serta warga saat memberikan keterangan pers sebelum mengantar pengungsi kembali ke kampung halaman mereka di Bibida Paniai, Senin (22/7/24).


“Kami sudah berupaya keras berkomunikasi dengan pemerintah memulangkan pengungsi ke Bibida agar para pengungsi bisa kembali ke kampung halaman mereka, bertemu keluarga mereka, beraktivitas seperti biasa, tetapi tidak ada respon dan banyak janji sampai semua pengungsi dipulangkan,” katanya.


Akhirnya, kata Zonggonau, pemulangan pengungsi Bibida difasilitasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) asli Bibida yang bertugas di Intan Jaya, Nabire, dan Paniai dengan mengumpulkan sumbangan.


Ia menjelaskan ada tiga kepala keluarga yang memilih tetap tinggal di Nabire bersama keluarga mereka. “Keluarga mereka tahan mereka di Nabire karena ada acara keluarga, setelah itu mereka akan pulang sendiri ke Bibida,” katanya.


Dengan ditutupnya posko pengungsi, Zonggonau menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang selama ini telah membantu, seperti Pemprov Papua Tengah, Pemkab Paniai, pihak Gereja Katolik dan Gereja Protestan, serta mahasiswa Manokwari, Nabire, dan Jayapura.


“Kami menyampaikan terima kasih, karena atas kerja keras serta bantuan yang disalurkan selama ini bisa menolong pengungsi,” katanya.


Ia juga menyampaikan terima kasih kepada ASN asal Bibida di sejumlah daerah yang menyiapkan transportasi untuk memulangkan pengungsi.


“Untuk pemulangan ini tidak ada campur tangan dari Pemprov Papua Tengah. Ini murni bantuan dari ASN asli Bibida, mereka menanggung transportasi,” katanya.


( Taufik )

Baca Juga
Lebih baru Lebih lama