Hengky Heselo tokoh masyarakat Wamena.( Foto dok. Taufik ) |
GARUDANEWS.net // KBRN-WAMENA ||Hengky Heselo, salah seorang tokoh masyarakat di Jayawijaya menegaskan, jika terjadi masalah lantaran mabuk minuman keras (Miras) sebaiknya oknum tersebut langsung diserahkan kepada pihak kepolisian.
Menurutnya, masalah apapun akibat mabuk, jangan lagi melebar hingga saling serang, sebagimana yang baru-baru ini terjadi antara Wouma, Kurima dan Asolokobal. Hal tersebut disampaikan Hengky Heselo saat bertandan ke RRI Wamena, rabu (17/07/2024).
“Perang suku cukup yang kemarin, tidak usa lagi, ada orang mabuk yang tabrak orang kita serahkan saja orang itu ke polisi, tidak usa kami perang – perang lagi, bikin kita semua ini hidup susah. Kalo orang mabuk tidak usah urus masalah serahkan saja ke polisi” Tegas Hengky.
Jangan hanya karena mabuk oleh oknum tertentu tapi mengorbankan banyak pihak, jangan lagi ada perang suku akibat ulah orang mabuk, karena perang banyak aktivitas yang terhambat, terutama aktivitas perekonomian masyarakat.
“Maka itu kami minta kepada tokoh – tokoh Kuruma, Asolokobal dengan Distrik Wouma lantaran mabuk kami tidak usa perang, keuntungan dari perang itu apa? Tidak ada. Kami hanya korbankan nyawa dengan korbankan aktivitas orang banyak, ekonomi semua ada di Wamena” Ujar Hengky.
Selain itu, Ia juga meminta kepada Pemerintah dan aparat keamanan untuk kembali melancarkan akses lalulintas jalan Wamena Kurima yang menurutnya belum selancar sebelum perang suku. Katanya, setelah perang suku hingga saat ini akses jalan itu belum lancar, orang masih takut untuk lewat.
“Saya minta kepada TNI Polri, Pj. Gubernur, Pj. Bupati kami minta segerah normalisasi jalan Kurima Wamena, karena masyarakat ekonomi lumpuh, pendidikan sudah lumpuh, maka itu perang suku cukup yang kemarin” pinta Heselo.
Lebih jauh, Hengky Heselo menjelaskan, masyarakat masih trauma dan belum merasa bebas untuk beraktivitas di Jalan Wamena – Kurima karena hingga saat ini belum ada pernyataan sikap dari kedua belah pihak yang berperang kemarin. Untuk itu ia juga mendesak pemerintah segerah memfasilitasi pernyataan sikap tersebut.
“(Aktivitas) Belum, belum lancer, kami belum buat pernyataan sampai hari ini, tunggu siapa ini? Pemerintah kumpulkan kita bikin pernyataan cepat supaya semua ini lancar. Masalah perang sudah tidak usa lagi sudah” harapnya.
(Taufik)