Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. ( Foto dok. Juliyanto ) |
GARUDANEWS.net // CIBINONG ||Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor memastikan tak ada siswa PPDB titipan dari kepentingan manapun yang di terima masuk sekolah negri diluar hasil seleksi PPDB. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Bambang Widodo Tawekal.
"Gak ada, gak ada itu titip-titipan anak (siswa baru) diterima masuk sekolah negri tanpa seleksi, semua yang diterima masuk melalui sistem seleksi sesuai aturan PPDB," kata Bambang W Tawekal yang nampak enggan dikonfirmasi saat ditemui wartawan di depan mushola gedung Setda Pemkab Bogor belum lama ini, Rabu (4/7).
Sebelumnya beredar kabar, isu dugaan siswa titipan PPDB di sejumlah sekolah SMP negri Kabupaten Bogor, mulai dari kalangan Pejabat Muspida pemerintahan, anggota dewan dan aparatur negara yang menjadi perbincangan publik. Namun hal ini dikeluhkan Kepala Sekolah SMP Negri yang enggan disebut namanya, mengaku tidak punya kewenangan meloloskan peserta didik baru PPDB tahun 2024 dengan sistematis terpusat di kantor dinas pendidikan kabupaten Bogor.
"Itu kewenangan dari disdik, kalo kami sekolah hanya verifikasi data kelengkapan calon perserta didik, untuk jelasnya tanyakan ke dinas saja ya," ujar Kepsek SMPN di wilayah Citereup yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, saat akan ditemui di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Kepala.dinas Bambang W Tawekal disinyalir enggan di konfirmasi terkait hasil penerimaan siswa baru meski pun diketahui Ia ada di ruang kerjanya. Hal ini disampaikan salahsatu Ketua LSM saat menunggu di pelataran kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
"Saya enggan berkomentar soal ini, gak ada manfaatnya buat saya, kita datang kesini juga gak diperhatikan," jelas salah satu ketua LSM saat menunggu Kepala Dinas di kantor Disdik Kabupaten Bogor, Rabu (10/7).
Belakangan, Polemik PPDB di Kabupaten Bogor semakin menuai reaksi masyarakat setelah mengetahui hasil pengumuman siswa yang lulus diterima dan yang tidak diterima di salah satu sekolah SMP Negri wilayah citeureup. Hal ini pun viral di grup whatsapp media sosial dalam salahsatu tayangan video berdurasi 1;45 menit terkait aksi protes keluarga peserta didik yang sudah diterima, namun Ia menyebut peserta didik di diskualifikasi dari pihak sekolah. Menanggapi protes keluarga peserta didik tersebut, humas sekolah menyampaikan, pihaknya bersama panitia PPDB akan mengklarifikasi persoalan tersebut.
(Juliyanto)