H.Waris Tholib Walikota Tanjungbalai berjanji akan siapkan Pemakaman Etnis Tionghoa. Seluas 1 Hektare.(foto dok. Usna) |
GARUDANEWS.net // TANJUNGBALAI || H.Waris Tholib Walikota Tanjungbalai berjanji akan siapkan Pemakaman Etnis Tionghoa. Seluas 1 Hektare, sebab sejak lama lokasi ini belum ada maka waktu dekat ini akan diserahkan proses hibahnya.
Hal ini disampaikan Walikota Tanjungbalai pada acara Musyawarah Kerja Daerah Majelis Budhayana Indonesia tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2024 bertempat di Aula Grand Singgie Hotel Sabtu (20-7-2024), ditandai dengan pembacaan kitab suci Dharma Phada pasal 356 dan 357, “sangat mengharukan pembacaan kitab suci itu karena mengandung arti bahwa Kebencian itu adalah bencana bagi manusia dan tidak boleh , maka dari itu di antara kita tidak boleh saling membenci, tapi saling mencintai dan saling mengasihi”,ujar Waris.
Dikatakannya diusia Kota Tanjungbalai mencapai 403 tahun baru terbentuk ikon Kota Tanjungbalai berupa Korang yang sudah ada Perda dan Perwanya, dan diusia ini telah mendapat kehormatan bahwa Presiden RI telah berkunjung ke Kota Tanjungbalai, maka setiap masyarakat luas jika melihat Korang maka akan langsung berucap tentang Tanjungbalai, dan menyangkut pelaksanaan Musyawarah Kerja Daerah MBI ini kalau boleh jangan banyak membahas program kerjanya, diharapkan cukup satu program saja yaitu mengatasi masalah persampahan di Kota Tanjungbalai yang secara kebetulan ada peserta yang hadir dari Kota Pematang Siantar ahli di bidang sampah dan mengharapkan apakah persampahan di Kota Tanjungbalai ini di bawa ke Kabupaten Serdang Bedagai atau diolah di Kota ini.
Dikatakan Waris memberikan apresiasi dan merupakan kebanggaan masyarakat peduli etnis Tionghoa yang secara swadaya telah melakukan penimbunan badan Jalan Sayuti sepanjang 100 meter dengan lebar 6 meter dan tidak dibantu oleh pemerintah, “etnis Tionghoa ini memiliki semboyan Jangan Tanyakan Apa Yang Pemerintah Berikan Kepada Kami, Tapi Tanyakan Apa Yang Kami Berikan Kepada Pemerintah, ini sangat luar biasa”, ungkap Waris.
Menurut Waris, Kota tokoh adalah kota ulama dan sebagai kota religi bukan terhadap 1 agama saja, tetapi 6 agama, sehingga yang namanya intoleransi sudah tidak ada di Kota Tanjungbalai dan ditandai dengan tegaknya tugu perdamaian di Water Front City, sehingga di harapkan kepada etnis Tionghoa ini dapat membuka sekolah Minggu yang telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunannya.
Waris juga mengajak pihak Yayasan Perguruan Sisingamangaraja dan telah berdiri sejak lama serta memiliki sekolah dari tingkat TK hingga SMA ini dapat membuka sebuah perguruan tinggi di Kota Tanjungbalai mengingat lokasinya sangat memungkinkan untuk dibangun sebuah perguruan tinggi sehingga nantinya para generasi muda di kota ini tidak lagi keluar daerah untuk mengecap pendidikannya.
Hadir dalam kegiatan Musyawarah Kerja Daerah Majelis Budhayana Indonesia tahun 2024 ini dihadiri oleh Nayaka Mahayana Sangha Agung Indonesia Biksu Nyanamaitri Mahasthavira, sekretaris wilayah Sangha Agung Indonesia Provinsi Sumatera Utara -Aceh wilayah II Biksu Bhadrasagara Sthavira, pembimbing masyarakat Budha Kanwil Kemenag Sumut yang diwakili oleh Plt Penyelenggara Bimas Buddha Kemenag Kota Medan U.P.Darsono S.Ag, M.Si yang mewakili Kakan Kemenag Kota Tanjungbalai Abdullah Rahim S.Ag,MM, ketua FKUB Kota Tanjungbalai Hasbullah SE,MM, yang mewakili ketua umum PP MBI U.P.Marga Canto Santosa SE,MM, ketua Sekber Yabuddhi Sumut Ir.Ony Hindra Kusuma MBA, ketua PD Majelis MBI Sumut Ir.Eddy Sujono Setiawan SE.MM, ketua PD Wanita Buddhis Indonesia Sumut Pony SE,SH,CA,MBA,MSc, sekretaris Provinsi Sekber PMVBI (Pemuda Budhayana) Sumut Ricky Martin SM, ketua PD Wulan Bahagia Sumut diwakili Hendry P.Anggiono, ketua PC Sarjana dan Profesional Buddhis Indonesia Kota Medan U.A.P Hendra Awie S.Kom,D.Md,CPS, tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kota Tanjungbalai dan sekaligus ketua Yayasan Vihara Tri Ratna Pek Tjong Li, ketua Tim Penggerak PKK Kota Tanjungbalai serta undangan lainnya, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 16 pengurus cabang dan 4 badan Otonom.
(Usda)