Bawaslu Kabupaten Bogor menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif.(foto dok.Yanto/David) |
GARUDANEWS.net // SENTUL-BOGOR||Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Bawaslu Kabupaten Bogor menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang Demokratis, jurdil, aman dan kondusif bersama peran serta organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Bogor. Kegiatan sosialisasi dihadiri Lintas Ormas Kabupaten Bogor, anggota Bawaslu Kabupaten Bogor, Kordiv Pencegahan, Parmas Humas Burhanuddin, Kordiv SDM dan Organisasi Irvan Firmansyah, Kordiv Hukum dan Sengketa Halimi, serta dihadiri Yosep Yusdiana, Direktur eksekutif Ngaji sosial Institute Bandung, bertempat di Grand Mulya resort Hotel, Cikeas Sentul Bogor, Selasa (20/8/2024).
Kordiv Pencegahan pengawasan, Burhanuddin menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya Ormas dan LSM dalam mengawal Pilkada agar terlaksana secara demokratis.
"Ormas dan LSM bisa menjadi pengawas Partisipatif dengan melakukan pencegahan terhadap dugaan pelanggaran, memberi informasi kepada pengawas pemilu jika ada dugaan pelanggaran atau bahkan bisa melaporkan kepada pengawas pemilu jika ada dugaan pelanggaran pada tahapan Pilkada," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Burhanudin, Bawaslu sangat berharap peran serta Ormas dan LSM dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan pemilu yang demokratis tanpa ada pelanggaran yang di lakukan oleh pihak-pihak yang akan ber kontestasi dalam Pilkada serentak di kab bogor.
Sementara itu, pada sesi diskusi peserta dari Lintas Ormas menyampaikan pendapat dan tanya jawab langsung kepada Direktur eksekutif Ngaji sosial Institute Bandung, Yosep Yusdiana. Antara lain yaitu, terkait anggaran peserta partisipatif peran serta ormas yang membantu pelaksanaan pengawasan Pilkada 2024, OKP berharap untuk turut di ikut sertakan mengawal jalannya proses Pilkada di Kabupaten Bogor.
Disela-sela diskusi, Direktur eksekutif Ngaji sosial Institute Bandung ini mengilustrasikan dalam konteks pilihan pemimpin politik dalam istilah "Joker" yang membangun tetapi bermental merusak tatanan, hal itu menurutnya diluar karakteristik dari tujuan cita-cita pemilih berkarakter.
Ada pun dalam materi sosialisasi Bawaslu juga disampaikan terkait Supremasi Bawaslu yaitu, segenap Upaya pengawasan, pencegahan, dan penindakan Bawaslu dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan ditujukan dengan dua supremasi utama, yaitu pertama, Menegaskan Pemilu melalui Supremasi Hukum, dan kedua, Menegaskan kedaulatan rakyat melalui Supremasi Rakyat.
Seperti diketahui kegiatan Bawaslu sosialisasi pengawasan partisipatif lintas ormas dihadiri ketua dan perwakilan ketua, para pengurus Lintas Ormas Kabupaten Bogor.
(dvd.s/mjul)