Langkat.GarudaNews//Diduga penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menggunakan jerigen kian hari semangkin marak di SPBU 14.207.172 Asam Sitepu di Jalan Desa Suka Tani Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat.
Dalam sehari, SPBU tersebut melakukan pengisian hingga ratusan jerigen diduga milik para mafia penimbun BBM bersubsidi.
Akibat hal tersebut tidak jarang layanan pengisian BBM bersubsidi terhadap masyarakat pengguna kenderaan roda dua maupun roda empat menjadi terkendala.
Bahkan, tidak jarang pula stock BBM bersubsidi habis lebih awal, sehingga masyarakat harus rela membeli BBM eceran yang dijual di sekitar area SPBU tersebut.
Maraknya aksi jual BBM bersubsidi dengan jerigen di SPBU Asam Sitepu diduga telah berlangsung lama, pada 2023 lalu.
Sejumlah pemerhati migas juga telah melaporkan langsung tindakan SPBU ini kepada Pertamina UPMS I Sumbagut. Bahkan kepada awak media di Sumut juga telah berulang kali menyoroti hal tersebut
Minggu lalu, Rabu (20/11/24) wartawan juga telah melaporkan hal ini kepada Zacki, Public Relations Pertamina UPMS I Sumbagut. Saat itu Zacki juga meminta agar wartawan mengirimkan foto dan video temuan wartawan kepadanya, agar Pertamina dapat menindaklanjuti hal itu.
Namun, hingga kini SPBU Asam Sitepu masih saja terlihat bebas melakukan aksi penjualan BBM bersubsidi menggunakan jerigen kepada para mafia pengepul.
Hingga saat ini Pertamina diduga tidak serius melakukan pengawasan dan diduga sengaja melakukan pembiaran dan menutup mata terhadap aksi nakal pengelola SPBU.
Salah seorang konsumen SPBU Asam Sitepu yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penjualan BBM bersubsidi dengan jerigen telah berlangsung cukup lama. Bahkan pengurus SPBU diduga cukup lihai dalam mengatur petugas Kepolisian, agar dapat terus bebas dan tidak ada yang menghalangi.
"Ada oknum SPBU yang inisial Tt, dialah yang mengatur semua kegiatan pengisian dan penjualan BBM bersubsidi dengan jerigen.
Kita menduga dia juga sudah mengatur petugas, agar bisa leluasa melakukan kegiatan curangnya," ungkap konsumen tersebut
Masih menurut konsumen, biasanya BBM jenis Pertalite dan Bio Solar yang dijual dengan jerigen tersebut, akan dihargai lebih tinggi dari harga resmi Pertamina. Sehingga dapat dipastikan, SPBU akan mendapatkan keuntungan berlebih dari pengisian jerigen.
"Kalau pakai jerigen, maka harganya akan lebih tinggi, bisa selisih 300 hingga 500 rupiah perliternya Bang," tambahnya lagi.
Hingga berita ini ditayangkan, wartawan belum berhasil melakukan konfirmasi kepada Tt si pengurus SPBU.
Nomor ponsel miliknya hingga saat ini masih belum aktif. Demikian pula halnya dengan Public Relations Pertamina UPMS I Sumbagut, konfirmasi yang dilayangkan oleh wartawan masih belum dijawab. (Tim)