Medan.GarudaNews//Oleh Kh.Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si, M.Si (Kepala Laboratorium Fisika Nuklir, Universitas Sumatera Utara Medan, Habib Rais Ridjà ly Bin Thà hir, Pimpinan & Mursyid Majlis Al Abrar Indonesia (Thariqat Musthafà wiyyah) – Bekasi Jawa Barat.
Prof.Saharman Gea, S.Si., M.Si, Ph.D (Dosen Program Studi Kimia (Nanoteknologi), FMIPA-USU-Medan)
Inspirator utama (Allahyarham) KH.
Asyhuri Abdul Hadi. Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsyabandiyah (TQN). Pengasuh Pondok Pesantren Al-Asyrof Trasan, Bandongan, Magelang, Jawa Tengah.
Abstrak
Artikel ini mengkaji hubungan antara konsep tachyon, annihilation, God Particle (Higgs Boson), Mass/Energy Black, dan eter dalam sains modern dengan analisis metafisika Al-Qur'an.
Fenomena tachyonik dan annihilation memberikan perspektif baru tentang dimensi transendental dalam fisika, sedangkan ayat-ayat Al-Qur'an seperti As-Sajadah ayat 5 dan Al-Ma'arij ayat 4 menggambarkan kecepatan luar biasa dari malaikat dan ruh suci.
Kajian ini juga membahas korelasi antara fenomena ilmiah dengan pandangan tasawuf, termasuk perjalanan ruhani yang melampaui batas waktu dunia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sains modern dan spiritualitas dapat saling melengkapi untuk memahami hakikat realitas yang lebih mendalam.
Kata Kunci: Tachyon, Annihilation, Metafisika Kuantum, God Particle, Mass/Energy Black, Eter, Tasawuf, Al-Qur'an.
Pendahuluan
Kemajuan fisika kuantum telah membawa kita menuju pemahaman yang lebih dalam tentang struktur alam semesta.
Salah satu konsep yang menarik adalah tachyon (partikel hipotetis yang bergerak lebih cepat daripada cahaya).
Dalam dunia kuantum, konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan fenomena yang melibatkan dimensi waktu, energi dan keberadaan partikel yang melampaui batasan fisik biasa.
Dari sudut pandang spiritual, Al-Qur'an telah menyebutkan fenomena yang relevan dengan konsep kecepatan ekstrem dan perjalanan dimensi waktu, seperti pada Surat As-Sajdah ayat 5 dan Surat Al-Ma'arij ayat 4. Ayat-ayat ini menjelaskan perjalanan para malaikat dan ruh dengan kecepatan yang luar biasa, yang jika dibandingkan dengan dimensi manusia, setara dengan perjalanan ribuan hingga puluhan ribu tahun.
Dalam artikel ini, kita akan mengkaji hubungan antara konsep tachyon (fisika kuantum), annihilation (pemusnahan partikel), "God Particle" (Higgs boson), dimensi waktu, dan keterkaitannya dengan ayat-ayat Al-Qur'an.
Kajian ini juga akan menganalisis pandangan metafisik Islam yang disampaikan oleh KH Asyhuri Abdul Hadi, seorang mursyid tarekat di Magelang.
Perkembangan sains modern telah membuka banyak diskusi menarik tentang fenomena yang melibatkan partikel dan energi seperti tachyon, annihilation, God Particle (Higgs Boson) dan konsep Mass/Energy Black.
Dalam perspektif metafisika, ini dapat dibandingkan dengan konsep tradisional seperti eter, yang sering dikaitkan dengan medium transendental.
Sebuah analisis menarik muncul ketika kita meninjau fenomena ini dalam kerangka Al-Qur'an, khususnya dalam surat As-Sajadah ayat 5 & Al-Ma'arij ayat 4, yang menyebutkan kecepatan perjalanan malaikat & ruh suci yang melampaui pemahaman manusia biasa.
Tachyon & Annihilation : Perspektif Fisika Kuantum 1. Tachyon : Partikel Lebih Cepat dari Cahaya
Tachyon adalah partikel hipotetis yang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya (299.792,5 km/detik).
Menurut teori relativitas Einstein, kecepatan cahaya adalah batas maksimum kecepatan yang dapat dicapai oleh partikel dengan massa.
Namun, tachyon dianggap sebagai anomali yang melanggar batas ini, karena mereka memiliki "massa imajiner" & bergerak melewati dimensi waktu secara terbalik, memungkinkan perjalanan ke masa depan atau masa lalu.
Dalam konteks metafisika kuantum, tachyon sering dikaitkan dengan fenomena energi tak terbatas yang mempengaruhi dimensi waktu & ruang, menjadikannya relevan dengan ayat Al-Qur'an yang membahas perjalanan luar biasa malaikat & ruh.
2. Annihilation: Pemusnahan Partikel & Energi
Dalam fisika kuantum, annihilation adalah proses ketika partikel & anti-partikel bertabrakan, menghasilkan energi murni. Proses ini relevan dengan konsep "God Particle" (Higgs boson), yang memberikan massa pada partikel lain melalui medan Higgs.
Dalam konteks spiritual, annihilation dapat dianalogikan dengan fana' (kepunahan ego) dalam tasawuf, di mana manusia melebur ke dalam keesaan Alloooh.
Dimensi Waktu dalam Al-Qur'an
1. Surat As-Sajdah Ayat 5
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
Ayat ini menjelaskan bahwa para malaikat & ruh dapat melakukan perjalanan dari langit ke bumi & sebaliknya dalam waktu satu hari, yang setara dengan seribu tahun waktu manusia.
Jika kita mengasumsikan kecepatan 1 hari = 1000 tahun, maka:
1 tahun = 365 hari
1 hari = 24 jam = 86.400 detik
Kecepatan malaikat:
(365.000 x 24 x 60 x 60) detik = 31.536.000.000 detik.
Dibandingkan dengan kecepatan cahaya (299.792,5 km/detik), angka ini mendekati pengandaian bahwa perjalanan malaikat melampaui kecepatan cahaya. Bahkan untuk mencapai langit ke-7 dalam waktu 3,5 detik, kecepatan ini jauh lebih besar dari kecepatan cahaya, mendekati sifat tachyon.
2. Surat Al-Ma'arij Ayat 4
"Para malaikat & Jibril naik (menghadap) kepada Alloooh dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun."
Ayat ini mengungkap perjalanan dimensi waktu yang lebih luar biasa. Jika 1 hari = 50.000 tahun, maka dimensi waktu yang dialami malaikat berada dalam kecepatan yang nyaris tak terbayangkan bagi manusia.
Tinjauan Metafisika Kuantum & Tasawuf
KH Asyhuri Abdul Hadi, seorang mursyid tarekat, menyampaikan bahwa fenomena ini menunjukkan keterbatasan manusia dalam memahami dimensi waktu & ruang.
Dalam tasawuf, perjalanan ruh atau malaikat sering dikaitkan dengan konsep fana' (kepunahan ego) & baqa' (keberlanjutan dalam Allooooh).
Fenomena seperti perjalanan ruh & malaikat dalam Al-Qur'an mengindikasikan adanya dimensi yang lebih tinggi, yang kini mulai dijelaskan oleh fisika kuantum.
Dalam tasawuf, dimensi ini disebut sebagai alam malakut atau alam ruhani, tempat di mana waktu & ruang tidak lagi menjadi batasan.
Hubungan Partikel Alloooh & Energi / Massa
Penemuan Higgs boson, yang sering disebut sebagai "God Particle" memberikan wawasan tentang bagaimana partikel mendapatkan massa.
Dalam konteks spiritual, medan Higgs dapat dianalogikan dengan medan tak kasat mata yang memungkinkan materi untuk eksis, sebagaimana kehendak Alloooh mengatur ciptaan-Nya.
Ayat Al-Qur'an seperti:
"Kun fayakun" (Jadilah ! Maka jadilah sesuatu itu)." (QS. Yasin : 82).
Menguatkan konsep bahwa segala sesuatu berawal dari kehendak Alloooh, yang kemudian termanifestasi dalam bentuk fisik melalui mekanisme energi & massa.
Analisis & Relevansi
Tachyon sebagai Analogi Malaikat & Ruh
Kecepatan tachyon yang melampaui cahaya dapat digunakan sebagai analogi untuk menjelaskan perjalanan malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Malaikat bukanlah makhluk fisik biasa, melainkan entitas metafisik yang dapat melintasi dimensi ruang & waktu dengan kecepatan luar biasa.
Annihilation sebagai Fana' dalam Tasawuf
Proses annihilation partikel dapat di-refleksikan dalam konsep fana' dalam tasawuf, di mana ego manusia "musnah" untuk menyatu dengan Alloooh, menghasilkan energi spiritual murni.
God Particle & Kehendak Ilaaahi
Penemuan Higgs boson menunjukkan bagaimana Alloooh menciptakan alam semesta melalui mekanisme ilmiah yang rumit, tetapi tetap terkendali oleh kehendak-Nya.
Kesimpulan
Fenomena tachyon, annihilation & God Particle menunjukkan bahwa fisika kuantum dapat memberikan wawasan tentang ayat Al-Qur'an yang membahas dimensi waktu, ruang & perjalanan ruh.
Perspektif tasawuf Islam, seperti yang diajarkan oleh KH Asyhuri Abdul Hadi, melengkapi pemahaman ini dengan menekankan aspek spiritualitas, di mana manusia dapat melampaui batasan fisik melalui perjalanan ruhani.
Kecepatan malaikat yang disebutkan dalam Al-Qur'an mengindikasikan keberadaan dimensi yang lebih tinggi, yang kini mulai dijelaskan oleh sains modern. Integrasi antara spiritualitas & sains dapat membuka pintu pemahaman baru tentang eksistensi & hubungan manusia dengan Alloooh.
Artikel ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara sains modern dan spiritualitas Islam, menyatukan dua perspektif yang berbeda dalam memahami realitas.(ms2).
* Kolumnis Garudanews, Medan, Tabloid Duta Bangsa -Jakarta.