Sergai.GarudaNews//Bupati Serdang Bedagai (Sergai), H. Darma Wijaya, memimpin upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sergai, Sei Rampah.Jumat (3/1/2025).
Dalam sambutan Menteri Agama RI, Prof Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA dalam upacara Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama, mengatakan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-79 mengusung tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas.
Ini merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis.
"Indonesia, negara besar dengan 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa, 715 bahasa daerah, dan beragam agama, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai, membentuk harmoni dalam zamrud khatulistiwa.
Ini merupakan salah satu keajaiban dunia dan anugerah Tuhan. Untuk itu peran moral kerukunan perlu kita suarakan di berbagai forum dan saluran informasi," ujarnya.
Dipaparkan Menteri Agama RI, dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis serta melahirkan kemiskinan.
Ancaman kekurangan bahan makanan di depan mata harus direspons secara serius, termasuk para agamawan. Sebagai negara dengan masyarakat yang religius, suara pemimpin dan tokoh agama sangat dinantikan.
Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden.
Agama sangat dibutuhkan dalam kampanye pencegahan kerusakan iklim. Forum Conference of the Parties (COP) ke-28 tahun 2023 di Abu Dhabi dan COP ke-29 tahun 2024 di Azerbaijan, secara khusus membuka Paviliun Iman sebagai platform bersama para tokoh lintas agama untuk menyuarakan pentingnya pelestarian alam dari perspektif agama-agama.
Seiain itu, Dekiarasi Istiqlal yang ditandatangani olen Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta pada 5 September 2024, juga menegaskan tentang pentingnya persatuan, toleransi, kemanusian, dan penanggulangan perubahan lingkungan.
"Secara geopolitik krisis global juga terjadi akibat konflik berkepanjangan. Banyak negara merindukan kerukunan dan kedamaian. Mata dunia tertuju pada Indonesia, yang diproyeksikan menjadi kiblat kerukunan dunia.
Ini juga menjadi tantangan Kementerian Agama untuk terus merawat dan meningkatkan toleransi. indonesia mempunyai harta yang tak tertakar nilainya yakni kerukunan umat beragama,"jelasnya.
Salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, sebut Menteri Agama, di samping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, ialah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau.
Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial. Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhiak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global.
Mendukung program prioritas Pemerintahan Prabowo Gibran, makan bergizi gratis akan dilaksanakan pada lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama. Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan adalah cita-cita Kementerian Agama dari masa ke masa.
Semua warga, laki-laki maupun perempuan, baik yang kaya maupun yang kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas, harus mendapat layanan pendidikan agama dan keagamaan yang setara dan berkeadilan.
"Pemberdayaan ekonomi umat juga menjadi konsentrasi Kementerian Agama. Ini dilakukan dalam upaya mewujdukan asta cita pemerintah dan mengentaskan kemiskinan.
Hal itu antara lain dilakukan Kementerian Agama melalui program Kemandirian Pesantren, pengembangan ekosistem ekonomi haji, serta optimalisasi pemberdayaan tata kelola zakat, wakaf, dana punia, dan gerakan filantropi lainnya,"kata Nasaruddin Umar.
Menteri Agama RI juga menegaskan, Kementerian Agama terus berkomitmen pada proses reformasi birokrasi dan penguatan meritokrasi dalam tata kelola organisasi. Ini juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan korupsi di Kementerian Agama.
"Sejalan dengan itu, dalam amanat pagi ini, saya ingin mengingatkan kita semua, termasuk diri saya sendiri, bahwa Kementerian Agama bak kain putih bersih. Sedikit noda pun terpercik, akan nampak jelas terlihat. Seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementerian Agama harus menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi,"katanya.
Dikatakan Menteri Nasaruddin Umar, para pimpinan di Kementerian Agama harus tampil terdepan dalam komitmen kejujuran dan keteladanan.
Seorang tokoh teladan pemberantasan korupsi almarhum Baharuddin Lopa mengatakan, "Banyak yang salah jalan, tapi merasa tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar, meski pun sendirian.”
"Saya yakin banyak orang-orang jujur dan lurus di Kementerian Agama. Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah kita,"bilangnya.
Disampaikannya, kita juga patut bersukur dan memberikan apresiasi atas penghargaan Satuan Kerja menuju Wilayah Bebas dari Korupsi pada 2024 yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) kepada lima Kantor Kemenag Kabupatan/Kota dan tiga Madrasah Aliyah Negeri (MAN) binaan Kementerian Agama.
Apresiasi juga diberikan bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali atas Penghargaan Pelayanan Prima 2024 dari Kementerian PAN dan RB berdasarkan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) di Kementerian dan Lembaga Tahun 2024.
Rasa syukur juga kita panjatkan atas Penghargaan Penyelenggara Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan dan Pelayanan Publik Inklusif Terbaik 2024 dari Kementerian PAN dan RB kepada lima Kantor Kemenag Kabupaten binaan Kementerian Agama. Instansi kita juga semakin terbuka, ditandai dengan Penghargaan Komisi Informasi Publik pada Kementerian Agama sebagai Badan Publik Informatif.
"Saya mengucapkan selamat kepada para penerima tanda penghargaan. Penghargaan tersebut diharapkan semakin meningkatkan kinerja dan menambah kebanggaan sebagai korps Kementerian Agama,"ungkap Nasaruddin Umar.
Sebelum mengakhiri sambutan, kata Menag Prof Nasaruddin Umar,
perkenankan saya menyampaikan penghargaan, terima kasih dan apresiasi kepada seluruh mitra Kementerian Agama yakni DPR-RI dan DPD-RI, kementerian/lembaga, TNI/Polri, Gubernur, Bupati/Walikota, ormas-ormas keagamaan.
Guru, akademisi, media, lembaga swadaya masyarakat, ulama dan rohaniwan, Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4), pengelola dana filantropi keagamaan, dan seluruh stakeholder yang terkait, atas kerja sama, sinergi dan segala kontribusinya dalam pembangunan bidang agama dan kesejahteraan masyarakat.
"Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa, dan negara dengan niat ibadah. Kita semua perlu berupaya menjadi sahabat spiritual umat sesuai kapasitas masing-masing," pungkas Menteri Agama Prof Dr. K.H. Nasaruddin Umar.
Dalam memeriahkan HAB Ke-79, Kemenag Sergai sebelumnya juga menggelar jalan santai dengan lucky draw.
Kemudian pada momentum upacara peringatan HAB Ke-79, Kemenag Sergai juga melakukan penyerahan piagam ucapan terimakasih kepada kejaksaan negeri dan badan pertanahan Serdang Bedagai atas pendampingan dan penerbitan sertifikat tanah wakaf di Kabupaten Serdang Bedagai, penyerahan sertifikat tanah wakaf, penyerahan santunan anak yatim dan dhuafa, penyerahan bingkisan kepada purnabakti ASN Kemenag Sergai, penyerahan penghargaan siswa madrasah yang berprestasi, serta penyerahan hadiah pekan olahraga hari amal bakti (PORHAB).
Turut hadir Kakan Kemenag Sergai H. Azrul Aswan Sirait, S.H.I,MM dan jajaran Kemenag Sergai, Wakil Bupati Sergai H. Adlin Umar Yusri Tambunan beserta Forkompinda Sergai, Ketua MUI Sergai H.Hasful Huznain, mewakili FKUB Sergai, jajaran Kepala KUA, para Kepala Madrasah, Guru, Pengawas, Penyuluh Agama dan para siswa berprestasi.
(Syaiful).